Dirilis

26 April 2019

Penulis

Tim Daya Sehat Sejahtera

Kata orang, seorang yang mengalami Diabetes Mellitus atau disebut diabetesi harus menghindari karbohidrat karena dapat meningkatkan kadar gula darah. Benarkah? Yuk, simak penjelasan dari ahli gizi.

Diabetes mellitus atau sakit gula adalah  penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak cukup memproduksi insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan gula darah.  Jika insulin tidak cukup maka akan terjadi peningkatan kadar gula darah yang umumnya disebut dengan hiperglikemia.

Berdasarkan penelitian epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 jumlah kejadian  Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Riskesdas 2018 menunjukkan kejadian penyakit tidak menular terutama Diabetes Melitus mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes mellitus meningkat dari 6,9% menjadi 8,5%. Tingginya angka kejadian tersebut dikarenakan pola hidup, antara lain jarang mengonsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik kurang, merokok, serta mengonsumsi alkohol.

Diabetesi berisiko untuk mengalami berbagai komplikasi penyakit jika tidak memperbaiki gaya hidupnya. Dengan melakukan perubahan gaya hidup termasuk pengaturan makan maka perkembangan diabetes menjadi penyakit dengan berbagai komplikasi dapat dicegah dan kualitas hidup diabetisi makin baik. Penerapan pengaturan makan bagi diabetisi ini bukan hanya ditujukan untuk diabetesi saja, tetapi dapat diterapkan untuk orang non diabetisi.

Benarkah kata orang, diabetesi harus menghindari karbohidrat?
Bahan makanan sumber karbohidrat terdiri dari 2 jenis yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat sederhana, merupakan bahan makanan yang mudah dicerna di dalam tubuh dan dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi oleh seseorang sehingga dalam mengkonsumsi bahan makanan tersebut harus dibatasi secara ketat. Contohnya antara lain gula pasir, buah, jus buah, sirup, madu, molasses, selai, jelly, soft drink, permen, produk gandum putih, cake, yogurt, susu, cokelat, biskuit, dsb.
Batas asupan gula yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per orang dalam satu hari adalah 50 gram gula atau setara dengan 4 sendok makan.  Sedangkan untuk seorang diabetisi, hanya diperbolehkan mengkonsumsi gula pasir atau pemanis alami lainnya tidak lebih dari 5% dari total energi sehari atau hanya sebatas bumbu masakan saja (bukan campuran utama dalam makanan atau minuman sehari – hari).  Untuk buah – buahan, seorang diabetisi dapat mengkonsumsi 3 – 4 kali porsi buah dalam sehari. Dengan pembagian jam makan buah pkl 10.00, 13.00, 16.00 dan 19.00 dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya semua jenis buah- buahan dapat dikonsumsi oleh diabetisi hanya saja banyaknya jumlah buah yang boleh di konsumsi dalam 1 waktu yang harus menjadi perhatian diabetisi. Sebagai contoh untuk buah durian, seorang diabetisi hanya diperbolehkan mengonsumsi 1 – 2 buah ukuran kecil saja dalam 1 kali waktu makan buah.
Tidak ada buah yang dilarang untuk dimakan oleh penderita diabetes. Memang betul, ada beberapa buah yang mengandung gula lebih tinggi. Namun, seperti yang sudah disebutkan, selama porsinya tidak berlebihan dan seimbang, silakan sertakan buah di dalam menu makanan Anda. Anda boleh makan buah tiap hari, tetapi sebaiknya pilih buah yang rendah indeks glikemik, seperti apel, anggur, jeruk, atau buah pear. Dan selalu ingat untuk memperhatikan porsi, jangan sampai berlebih. Selain itu, Anda bisa menggunakan pemanis rendah kalori sebagai alternatif pengganti gula.

Sedangkan karbohidrat kompleks adalah bahan makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh. Dikarenakan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, maka karbohidrat kompleks menyebabkan kenaikan gula darah seseorang dengan lebih lambat beberapa saat setelah dikonsumsi jika dibandingkan dengan efek mengonsumsi karbohidrat sederhana. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain pisang, beras, lentil, oats, kentang, jagung, ubi jalar, kacang polong, labu, apel, asparagus, brokoli, kol, wortel, terong, timun, stroberi, tomat.

Kunci keberhasilan dalam pengendalian kadar gula darah bagi seorang diabetisi adalah kepatuhan terhadap penerapan prinsip gizi dan pengaturan konsumsi makan sehari-hari, tidak serta merta menghindari karbohidrat. Penting untuk diingat, bahwa apa dan berapa banyak makanan yang dimakan tidak hanya mempengaruhi berat badan, tapi juga kadar gula darah Anda dari hari ke hari dari waktu makan ke waktu makan. Kendalikan keinginan makan yang berlebihan, patuhi perencanaan makan yang sudah diberikan Ahli Gizi, serta rutin konsultasi demi kehidupan yang lebih baik.

Mulai dari diri kita, mari jaga kepatuhan makan sehat setiap hari.
 

Sumber:

Persatuan AHli Gizi (Persagi)

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

20 Juni 2023

Terima kasih info nya👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS