Agung Suparto adalah seorang pengusaha. Ia berdomisili di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dalam kesehariannya ia selalu menjaga keselamatan dan keamanan saat berkendara. Namun tidak disangka-sangka, ia harus mengalami kecelakaan tragis yang menyebabkan patah tulang di bagian bahunya.

Tim dokter rumah sakit mengambil tindakan bedah operasi dan pemasangan pen pada bahunya, untuk menghindari risiko yang lebih fatal lagi. Pasca-operasi, Agung harus menjalani bedrest selama 3 minggu dan tidak boleh beraktivitas berat sehingga menghambat waktu kerjanya.

Khawatir Cacat Seumur Hidup
Setelah masa perawatan dilalui, Agung kembali mencoba beraktivitas seperti sedia kala. Namun, kesembuhan yang dirasakan tidaklah sesuai apa yang diharapkannya. Rasa sakit amat sangat masih membelenggu bahunya sehingga membatasi ruang gerak tangan maupun badannya saat beraktivitas.

Hal ini juga ia rasakan di kala posisi tidur maupun istirahat. Sempat terbersit pikiran pesimis akan kondisinya, “Jangan-jangan kecelakaan ini menyebabkan saya akan cacat seumur hidup, bagaimana dengan nafkah saya dan keluarga saya?”

Dalam keterpurukannya tersebut, Agung terus bertanya dan mencari tempat yang tepat untuk menyembuhkan cedera sakitnya.

Ia teringat akan pengalamannya 2 tahun yang lalu pada saat melakukan program penurunan berat badan (Weight-Loss Program) di Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC).

Singkat cerita, Agung bergegas menghubungi klinik tersebut dan mengambil paket konsultasi dengan Dokter Spesialis Olahraga dan paket Sports Injury, guna mengurangi dan menghilangkan rasa sakit akibat kecelakaan motor yang dialaminya.

Berangsur Pulih Seperti Sebelumnya
Agung sadar, kecelakaan patah tulang bukan akhir segalanya. Dengan pengobatan yang tepat, ternyata masalah itu bisa diselesaikan dengan baik.

Ia melanjutkan masa pemulihan, dibantu oleh dokter profesional dan terpercaya. Ia percaya setiap usaha pasti akan membawa hasil, dan hasil tidak akan membohongi usaha.

Setiap hari ia diberikan latihan sports-performance untuk menguatkan otot-otot yang lemah, ditambah program terapi yang diberikan untuk membantu menghilangkan rasa nyeri pada persendian akibat kecelakaan tersebut.
 
“Saya dilayani dengan baik, saya merasa diagnosa dan penanganan oleh dokter spesialis sangat tepat. Begitu pula dengan program terapi dan pelatihan strengthening yang dibimbing oleh terapis, membuat kondisi saya berangsur kembali seperti sediakala,” katanya.

Saat ini Agung masih menjalani proses penyembuhan. Ia sangat yakin kondisinya akan pulih dan bisa kembali mencari nafkah untuk keluarganya.