Bermodal Sepeda Ontel, Raih Omzet Usaha Rp7 Juta Per Bulan

Dirilis

10 Desember 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Tumbuh Usaha

Pengusaha

Lies

Jenis Usaha

Tanaman Hias

Tidak sedikit setelah pensiun, pegawai tidak bisa aktif dan menghasilkan uang. Tanpa merasa gengsi dalam bekerja, Lies berkeliling memasarkan usahanya dengan menggunakan sepeda ontel. Ia kini bisa meraih omset rata-rata tujuh juta perbulan. Sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa pensiun.

Usaha tanaman hias dan buah telah digeluti oleh Lies sejak tahun 1986. Bermula dari pembelian lahan di daerah Tanjung Sadari-Surabaya, ia mengembangkan usahanya sambil belajar. Pertambahan persaingan tidak membuatnya gentar karena menyakini bahwa pelayanan dengan “personal relation” akan membuat pelanggannya setia. Pelayanan prima dan harga bersaing membuat pemasaran tanaman hiasnya telah menyebar hingga ke luar Jawa seperti Sulawesi, Kalimantan, NTT, Maluku, dan Papua. Sukses dalam usaha pun ditularkan pada rekan-rekannya di komunitas Lansia Indrapura-Surabaya 


Pengalaman dan Pengetahuan
Pada awalnya usaha ini bermula dari pembelian tanah pada tahun 1986 atas saran orang kepercayaannya yang hingga saat ini bekerja membantunya mengembangkan usaha tanaman hias. Tanpa pengetahuan tentang usaha tanaman hias sebelumnya, Lies yang awalnya bekerja sebagai seorang PNS Guru dibantu dengan dua orang karyawannya, memulai usahanya dari nol. Usaha  yang semula untuk mengisi waktu saat suaminya yang perwira angkatan laut  berlayar ini pun terus berkembang.

Pada awal usaha, setiap dua minggu Lies akan pergi ke Malang untuk mencari suplai tanaman hias dan buah untuk usahanya. Pengalaman dan pengetahuan digunakan untuk memilih tanaman yang akan dijualnya kembali di Surabaya. “Saya pilih tanaman yang tahan panas dan cocok dibudidayakan di Surabaya,” ujarnya. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan kerusakan dan kematian tanaman.

Pemasaran secara langsung dilakukan pada awal usahanya. Bermodal brosur tulisan tangan dan sepeda ontel, Lies melakukan pemasaran “door to door” pada perkantoran di daerah sekitar Perak Surabaya.  Usaha itupun membuahkan hasil, lama kelamaan jumlah pelanggannya semakin banyak. Tidak hanya menawarkan beragam tanaman hias dan buah, ia pun menyediakan kebutuhan untuk berkebun seperti pupuk kimia dan organik, tanah, pot dan lainnya. Omzet bersih yang pada awal usaha berkisar Rp 79,000/bulan terus berkembang hingga mencapai Rp 6-7 juta/bulan. 


Pelayanan adalah Kunci Sukses Usaha
Semakin banyaknya pedagang tanaman hias di sepanjang Jalan Tanjung Sadari tidak mematahkan semangat usahanya. Prinsip hanya menjual tanaman hias dan buah yang memiliki kualitas baik membuatnya menjalin kerjasama dengan pemasok tanaman di berbagai daerah selain Malang. 

Pelayanan personal terhadap pelanggan merupakan kunci sukses usaha. Tidak jarang Lies memperoleh pesanan tanaman dari luar pulau. Pesanan pun tidak hanya tanaman saja, namun juga seluruh kebutuhan membuat taman. Hingga saat ini, pengiriman tanaman hias untuk memenuhi pesanan pelanggannya hingga ke Kalimantan, Manado, dan Papua. Manajemen waktu diperlukan untuk memastikan suplai tanaman datang mendekati jadwal pengiriman via kapal laut. Seringkali ia menambahkan jumlah tanaman yang dikirimkan untuk mengantisipasi kerusakan dalam pengiriman. 

Selain menjaga kualitas tanaman yang dijualnya, hubungan baik dengan pelanggan dilakukan dengan memberikan informasi terkait budidaya tanaman. Tidak jarang ia berbagi tips cara menanam, memupuk, dan merawat tanaman pada pembelinya. Pengetahuan budidaya diperoleh dengan membaca buku-buku dan pengalaman. Selalu melayani dengan senyum dan canda juga kiatnya dalam menghadapi pelanggan.  


Belajar dari Karyawan
Pengembangan usaha tanaman hiasnya tidak terlepas dari dukungan karyawannya. Pengetahuan minim tentang budidaya tanaman pada awal usaha, terbantu dengan pengalaman karyawannya dalam pemeliharaan tanaman. Selain kerja keras, kejujuran dari karyawan dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan sangat membantu Lies.

Kerjasama puluhan tahun dengan karyawan dimulai sejak mulainya usaha tanaman hias. Keeratan hubungan dengan menggangap karyawan seperti keluarga membuat hubungan kerja berjalan lancar. Karyawannya pun selalu memberikan masukan untuk pengembangan usaha tanaman hiasnya. 

Hubungan baik dengan pemasok merupakan kunci mendapatkan tanaman hias yang berkualitas. Walaupun pada awal usaha Ibu Lies harus berkeliling sendiri mencari pemasok, saat ini pemesanan dengan pemasok tetapnya hanya melalui telepon saja. Pembayaran dilakukan saat tanaman yang dikirim telah diterima dengan baik.


Mimpi “Ibu Ketua Komunitas Lansia” 
Keuletan Lies mengembangkan usaha tanaman hias telah membuahkan hasil. Usaha tanaman hiasnya terus berkembang dan merambah ke bidang usaha lainnya. Bisnis rumah kos dan kontrakan pun telah dirambah dan berkembang dengan baik. Prinsip “Jangan gengsi dalam melakukan pekerjaan” selalu dipegang teguh olehnya, karena menyakini bahwa semua usaha yang ditekuni dengan sungguh-sungguh akan memberikan hasil yang maksimal. 

Impian yang belum diwujudkan adalah pengembangkan usaha budidaya jamur. Pelatihan budidaya jamur yang diikutinya telah menarik minatnya untuk mengembangkan usaha ini. Persiapan modal, tempat, dan tenaga kerja perlu perencanaan yang matang untuk mengembangkan usaha baru ini.

Impian lainnya adalah mengembangkan usaha “warung lesehan” bersama dengan keluarganya. Lies sangat ingin membuka usaha rumah makan bersama dengan anak dan keluarganya. Adanya potensi memasak dari anggota keluarganya serta kesukaannya kuliner mendorongnya untuk membangun usaha ini. Konsep warung lesehan dengan menu tradisional resep keluarga menjadi impian capaian target berikutnya.





 

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS