Usaha Salon Sukses Gara-gara Iklan Gratis Tetangga

Dirilis

26 November 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Tumbuh Usaha

Pengusaha

Fatma

Jenis Usaha

Pengusaha Salon

Fatma percaya, rasa puas atas layanan yang diterima akan mendorong konsumen untuk kembali, dan secara tidak langsung menjadi iklan gratis untuk menarik calon konsumen baru.
    
Fatma mengawali usaha jasa salon dan tata rias pengantin sejak tahun 1995. Saat itu, ia hijrah dari Palembang ke Tasikmalaya untuk mencoba peruntungannya. Di kota Tasik jugalah ijasah dan sertifikat dari mulai potong rambut, make up, dan rias pengantin berhasil didapatkannya dari dinas pendidikan dan lembaga pelatihan “AA Soedharsono”. Dikarenakan ia percaya diri memiliki ijasah dan sertifikat resmi resmi dibidang tersebut, terlebih lagi masih sangat jarang pada saat itu, ia merasa yakin untuk memulai usaha salonnya.
    
Kepuasan Konsumen adalah Tujuan Utama
Setelah tahun 1997, Fatma kembali ke Palembang untuk membuka usaha salon di rumahnya yang terletak di gang sempit, dengan nama salon “Ita Youlan”. Pada mulanya, ia hanya melayani tetangga sekitar rumahnya saja. Berkat “iklan gratis” dari mulut ke mulut yang dilakukan pelanggan, yang puas akan pelayanannya, usahanya menjadi semakin maju dan dikenal orang.

Seiring berkembangnya usaha, lingkup jasa yang ia sediakan menjadi semakin beragam, dari jasa potong rambut, jasa pelaminan, jasa dekor, dan jasa katering. Fatma mengerjakan itu semua dengan dibantu adik lelakinya. 

Untuk salon jasa potong rambut, make-up, ia lakukan sendiri di rumahnya. Ia pun membuat kategori harga berdasarkan segmen pelanggan yang sedang ia layani. Jadi calon konsumen dengan budget yang terbatas pun tetap dapat memanfaatkan jasa Fatma. 

Nilai tambah dari Salon “Ita Youlan” adalah pada saat make up ia akan menyesuaikan dengan keinginan dari pelanggannya. Selain itu, make up yang diberikan oleh Fatma juga tergantung dari kepentingan acaranya, siapa yang menggunakan, usia pelanggan, karena semua itu akan disesuaikan dengan jenis make up yang akan digunakan. Semua ini merupakan pelayanan penuh yang ditawarkan Fatma untuk terus bertahan pada industri jasa ini. Baginya kepuasan konsumen adalah tujuan utamanya.

Pantang Menyerah Menghadapi Masalah
Kesulitan modal pun sempat dihadapi. Namun, Fatma pantang menyerah  dan terus berusaha. Tahun 2015, ketika ia sedang mengalami kesulitan dana, ia menerima tambahan pinjaman modal dari bank yang langsung digunakan untuk membuat pelaminan baru. Pelaminan ini menjadi modal untuk dapat bersaing dengan salon rias pengantin lainnya. 

Permasalahan lain yang pernah ia alami, yaitu ketika banyaknya anak-anak muda yang membuka jasa Wedding Organizer (WO) dan mengajaknya bekerja sama. Hal yang dilakukan WO ini dirasakan sangat merugikannya karena harga jual yang ditawarkan oleh mereka dua kali lipat dari harga yang biasanya ia tetapkan. Hal ini tentu saja dapat mematikan pasaran harga dari yang telah ia bangun sebelumnya. Oleh karena itu, ia memutuskan berusaha sendiri untuk mendapatkan panggilan dari konsumen dibandingkan dengan bekerjasama dengan WO. Masa-masa sulit selalu bisa dilewati Fatma. Kerugian memang tidak pernah dirasakannya, tetapi keuntungan yang sangat minim pernah didapatkan.

Kedepannya, Fatma masih terus ingin mengembangkan usahanya dengan mengutamakan pelayanan. Ia percaya, promosi dari mulut ke mulut masih menjadi cara yang ampuh untuk lebih mengenalkan salon Ita Youlan ke masyarakat sekitar.


 

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS