Dirilis

19 Maret 2019

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Uang suami adalah uang istri, uang istri adalah uang istri.

Benarkah demikian?

Dalam kehidupan rumah tangga, masalah keuangan tentu hal yang sangat penting. Meski sudah didiskusikan sejak awal dengan calon pasangan, tidak jarang keuangan tetap menjadi hal yang rentan memicu perselisihan. Terlebih, saat ini tidak sedikit istri yang juga aktif di dunia profesional.
Nah, biar rumah tangga tetap harmonis dan jauh dari masalah keuangan, simak tips cerdas pembagian keuangan pasangan suami istri berikut ini!

1. Diskusikan prioritas pengeluaran
Bersikap terbuka terhadap pasangan konon menjadi kunci utama dari berbagai masalah rumah tangga. Hal tersebut tentu perlu dilanjutkan dengan komunikasi yang baik. Makanya, mulailah diskusikan segala hal dengan pasangan termasuk masalah keuangan. Utarakan kebutuhan-kebutuhan Anda, demikian juga dengan pasangan. Setelah mengetahui prioritas kebutuhan pasangan, Anda bisa bersama-sama mengatur budget atau anggaran untuk masing-masing pos pengeluaran.

2. Bagi rata
Buatlah daftar kebutuhan rumah tangga selama sebulan, mulai dari biaya listrik, keamanan, sampai cicilan atau tagihan lainnya. Kemudian jumlah pengeluaran tersebut dibagi dua. Jumlah ini lah yang harus Anda dan pasangan setorkan setiap bulannya saat gajian. Pisahkan pada dompet atau rekening khusus dan jangan diganggu gugat.

Contoh:
Jumlah pengeluaran rumah tangga selama sebulan Rp6.000.000.
Maka dana yang harus Anda dan pasangan siapkan yaitu Rp6.000.000 : 2 = Rp3.000.000.

3. Bagi berdasarkan jumlah penghasilan
Berbeda dengan poin nomor 2, pembagian berdasarkan jumlah penghasilan dinilai lebih adil karena pembagian dibebankan berdasarkan persentase.

Contoh:  
Jumlah pengeluaran rumah tangga selama sebulan Rp6.000.000
Penghasilan suami: Rp6.000.000
Penghasilan istri: Rp4.000.000
Total penghasilan: Rp6.000.000 + Rp4.000.000 = Rp10.000.000
Pembagian gaji suami: Rp6.0000.0000 : Rp10.000.000 x 100% =60%
Pembagian gaji istri: Rp4.0000.0000 : Rp10.000.000 x 100% =40%

Sehingga,
Jumlah kebutuhan rumah tangga yang ditanggung suami: 60% x Rp6.000.000 = Rp3.600.000
Jumlah kebutuhan rumah tangga yang ditanggung istri: 40% x Rp6.000.000 = Rp2.400.000

4. Sepakati bersama
Cara lain pembagian keuangan suami istri adalah dengan kesepakatan bersama. Sepakati dengan pasangan Anda, siapa yang akan menanggung biaya apa sesuai dengan besarnya pendapatan. Jika gaji suami lebih besar dari gaji istri, tidak ada salahnya suami menanggung biaya kebutuhan lebih besar. Tapi ingat, sesuai kesepakatan bersama, ya!

Misalnya, terkait kebutuhan harian seperti listrik, air dan belanja bahan makanan dibayarkan oleh istri. Sementara biaya terkait cicilan rumah, mobil, bahan bakar dan biaya sekolah anak disisihkan oleh suami.

Menikah berarti memilih untuk hidup dengan tanggung jawab yang lebih besar. Oleh karena itu, menentukan skala prioritas sangat penting agar pengeluaran rumah tangga bisa tetap diatur dan dikendalikan. Pasangan harus tetap saling mengingatkan untuk menghindari hal-hal yang bersifat pemborosan. Selamat mencoba!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Serise Yan Royaperdana

02 Agustus 2023

👍

Balas

. 0

Serise Yan Royaperdana

06 April 2023

👍

Balas

. 0

putra astaman

18 Januari 2023

Ok

Balas

. 0

TA Herly Marwanto

08 Desember 2020

sip ... perlu dicoba

Balas

. 0

Joni Kusdiarto

26 April 2019

Terima kasih atas info yang diberikan, sangat bermanfaat bagi saya Sehingga Lebih mudah memahami dan mengelola keuangan untuk pengeluaran biaya rumah tangga .

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS