Dirilis

27 Agustus 2018

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Everyday low prices atau EDLP adalah sebuah strategi pemberian harga yang menjanjikan harga rendah pada konsumen tanpa harus menunggu event diskon. Everyday low prices dipopulerkan oleh toko ritel WalMart pertama kali pada tahun 1994 di Amerika Serikat. Strategi ini terbukti menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk menyenangkan konsumen. Tak hanya membuat mereka loyal kepada toko, strategi ini juga bisa menaikkan kadar konsumsi. Sayangnya, tak semua perusahaan bisa melakukannya. Lalu, mengapa WalMart bisa mengaplikasikannya dan menjadi sukses berkat strategi ini?

Margin Lebih Kecil Namun Volume Penjualan Tinggi
Strategi ini sebenarnya sudah diaplikasikan sebelum WalMart dibuka. Pendirinya yang bernama Sam Walton mencoba untuk membuat produk-produk yang ia jual dihargai semurah mungkin. Hal ini ia lakukan pada tahun 1950. Meski margin yang ia dapatkan tidak sebesar para kompetitor yang bersaing dengannya, Walton meneruskan strategi ini.

Volume penjualannya yang bisa dikatakan tinggi membuat Walton bisa bertahan. Dengan volume penjualan tersebut, pria ini mampu membuat WalMart seperti sekarang. Dengan bargaining position yang tinggi, ia bisa mengubah sektor suplai dan lanskap ritel mereka hingga bisa seperti saat ini.

Minimalisir Biaya Operasional
Selain menjaga harga dari barang yang ia jual serendah mungkin, Walton juga menerapkan strategi lainnya, yaitu meminimalisir biaya operasional. Dengan menjaga agar biaya tersebut sangat rendah ia berhasil membuat WalMart makin sukses. Peminimalisiran biaya ini tak hanya dari segi tokonya saja, tetapi juga dari segi dirinya sendiri.

Walton bahkan tak membeli mobil baru, ia terus menggunakan mobil bak terbukanya yang lama. Dirinya pun selalu menggunakan hotel budget ketika melakukan perjalanan bisnis. Sampai WalMart sukses sekalipun, dirinya terus menggunakan cara ini. Bisa dikatakan model yang digunakan oleh Walton ini bukan soal riding the wave (mengikuti pendapat atau trend/aktivitas yang populer) yang dilakukan oleh banyak perusahaan. Lebih kepada sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Tak hanya WalMart bisa menjadi besar, loyalitas para pelanggan pun jadi turun-temurun. Mulai dari kakek-nenek hingga anak-anak.

Menimbulkan Pergeseran Gaya Hidup dan Pola Pikir
Mau tidak mau, kehadiran WalMart tak hanya membuat perusahaan tersebut besar, tetapi juga mengubah masyarakat Amerika. Dengan harga yang murah, mereka tak hanya bisa menaikkan daya beli tetapi juga menaikkan daya simpan masing-masing orang. Ketika para konsumen memasuki WalMart, mereka sadar bahwa dengan berbelanja di tempat ini, mereka juga bisa menambah apa yang bisa mereka beli. Mereka pun juga sadar bahwa mereka masih bisa menabung dengan membeli banyak sekalipun.

Bagaimana Bisa Terus Murah Seperti Sekarang?
Mungkin Anda bertanya mengapa bahkan setelah pendirinya wafat pun, WalMart tetap bisa berdiri seperti sekarang. Hal ini disebabkan oleh empat hal. Pertama adalah volume penjualan yang sangat tinggi. Kedua, karena sistem manajemen yang efisien. Ketiga adalah budaya meminimalisir biaya operasional yang terus diterapkan. Sedangkan yang terakhir karena kekuatannya yang bisa memaksa supplier untuk mengurangi harga mereka.

Volume Penjualan yang Terjaga
Alasan pertama WalMart tetap bisa menjaga harganya serendah mungkin adalah karena volume penjualan yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah konsumen mereka. Pasalnya, semua orang bisa menemukan yang mereka butuhkan di WalMart. Mulai dari hal-hal ceruk seperti video game hingga hal-hal yang sangat umum seperti air kemasan. Bisa dikatakan, tak ada orang yang tak menjadi target market dari WalMart, karena itulah semua bisa menikmati belanja di tempat tersebut.

Selain itu, volume tinggi ini juga disebabkan oleh loyalitas yang turun-temurun dari para konsumennya. Sejak kecil, para calon konsumen potensial kerap diajak masuk WalMart oleh para orang dewasa. Mereka akhirnya jadi terbiasa untuk berbelanja di sana. Apalagi ketika mereka juga menemukan apa yang mereka butuhkan di tempat tersebut.

Sistem Manajemen Terdepan
Tahukah Anda bahwa WalMart adalah perusahaan pertama yang menyimpan data yang mendetail dari sebuah produk secara elektronik? Sistem manajemen data yang terdepan ini juga membuat mereka lebih mudah dalam mengatur rantai suplai yang ada. Data yang ada di produk tersebut bisa langsung disimpan di sistem manajemen penyimpanan mereka. Sehingga resiko data hilang atau rusak sangatlah minim. Bahkan, cara ini juga bisa dilakukan untuk mengatur barang yang disimpan di dalam gudang.

Menurut Investopedia, gol dari sistem ini adalah untuk melihat apa yang dibutuhkan, berapa banyak yang dibutuhkan dan kapan hal tersebut dibutuhkan. Dengan adanya data yang tersimpan secara sistematis ini, WalMart bisa mengetahui barang-barang apa saja yang diminati pasar dan kapan benda tersebut dibutuhkan paling banyak.

Budaya Meminimalisir Biaya Operasional yang Mengakar
Salah satu hal lain yang membuat WalMart bisa menjaga harganya adalah karena biaya operasionalnya yang sangat rendah. Hingga saat ini, para petinggi WalMart kerap menggunakan cara Walton ketika perjalanan dinas. Mereka sering menyewa satu kamar untuk beberapa orang sekaligus ketika melakukan perjalanan bersama.

Biaya operasional yang minim ini juga diterapkan pada biaya gedung. Seperti menerapkan sistem tidak menggunakan terlalu banyak air conditioner saat musim panas dan meminimalisir penggunaan heater di musim dingin. Hal ini dilakukan sedemikian hingga dengan tetap memperhatikan kenyamanan konsumen yang datang ke toko ritel tersebut.

Membuat Supplier Menjual Barang dengan Lebih Murah
Sebagai perusahaan yang sangat amat besar, WalMart memiliki sebuah senjata ampuh. Senjata ini bisa membuatnya mendapatkan harga barang lebih murah dari para supplier. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan (bahkan perusahaan yang sangat ternama) yang menggantungkan revenue tahunan mereka pada WalMart. Umumnya, para perusahaan ini mendapatkan lebih dari 20% revenue mereka karena penjualan WalMart. Dikarenakan hal ini, banyak sekali perusahaan yang bisa menjual harga barang lebih murah pada WalMart. Tak heran bila ritel satu ini tetap bisa menjaga harganya hingga saat ini.

Sisi Buruknya
Tentunya ada sisi buruk dari semua kehebatan WalMart. Terutama di ranah para pekerjanya. Diketahui bahwa karena biaya operasionalnya yang rendah, WalMart kerap melemburkan pekerjanya tanpa biaya tambahan. Sistem pendingin dan pemanas yang tak bisa dimaksimalkan untuk staf (bukan konsumen) juga menjadi salah satu hal yang membuat para pegawai WalMart memprotes hal ini.

Tak hanya itu, asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan ini pun tak seberapa. Namun hal ini semua sudah direvisi sejak Januari 2018 lalu, meskipun secara detailnya bagaimana implementasi perubahan ini akan berjalan belum diberitakan. Namun WalMart juga menjadi salah satu tempat penyedot pegawai terbanyak di Amerika, sehingga ini hal ini juga bisa menjadi bargaining position mereka.

Ada banyak hal yang bisa Anda pelajari dari penghematan dan tangan besi Walton, pendiri WalMart. Yang pasti, kesuksesan yang ia buat hingga saat ini bukanlah karena kehebatannya semata, tetapi juga karena budaya WalMart yang mengakar pada para petingginya hingga saat ini. Selama ada budaya kerja sukses yang terus berjalan, sebuah perusahaan akan terus bisa bertahan.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Dewi Khotijah

09 Desember 2023

Artikel menarik dan informatif, thank you

Balas

. 0

Yanda Darojatun

31 Agustus 2023

Menjadi refrensi yang kompeten terima kasih daya

Balas

. 0

Lonia meiyanti tumanggor

30 Mei 2023

Artikel yang bagus

Balas

. 0

Rudi haryono

08 November 2021

Sip

Balas

. 1

M yusuf hutasuhut

08 November 2021

👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS