Dirilis

12 Juli 2018

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Vendor juga dikenal dengan istilah supplier atau pemasok. Ya, memang, dari sisi bahasa, vendor bisa berarti penjual. Namun secara praktik, bisa lebih dari itu. Karena, vendor umumnya tak melakukan penjualan langsung kepada konsumen, tetapi kepada reseller yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen. Oleh sebab itu, vendor lebih cocok bila disebut dengan istilah supplier (yang memberikan suplai).

Sebenarnya, siapa pun bisa menjalankan bisnis ini, selama ada modal yang mencukupi dan melek teknologi. Pasalnya, saat ini hampir semua usaha dilakukan dengan smartphone. Jadi, ada baiknya Anda setidaknya paham tentang cara kerja aplikasi seperti WhatsApp atau Instagram. Karena umumnya para vendor, reseller, dan konsumen menggunakan kedua aplikasi tersebut.

Bagaimana Cara Kerja Bisnis Vendor?
Berbeda dengan reseller yang hanya menjual barang jadi kepada konsumen, vendor bisa menjual berbagai macam jenis barang. Baik itu bahan baku, bahan penolong, sparepart, barang setengah jadi, atau bahkan yang sudah jadi. Biasanya vendor yang menjual barang jadi, bekerja sama dengan reseller untuk memperdagangkan barangnya. Penjual yang bertransaksi langsung dengan konsumen akan menghubungi vendor untuk mengirimkan barangnya pada pembeli, atau kepada mereka.

Contoh mudahnya adalah toko-toko online di media sosial Instagram. Toko-toko online ini adalah reseller yang menjual barangnya langsung pada konsumen. Umumnya, ketika ada permintaan dari konsumen, toko tersebut akan menghubungi vendor untuk menanyakan stok barang. Ketika ada, toko akan meminta vendor untuk mengirimkannya kepada mereka atau kepada konsumen langsung.

Namun, umumnya vendor tak mau mengirim barang dalam jumlah kecil. Karena itu biasanya toko tersebut akan mengambil stok dari vendor dalam jumlah besar. Di sinilah keuntungan vendor datang. Ketika berhasil bekerja-sama dengan lebih dari satu reseller, Anda akan terus mendapatkan order dalam jumlah besar. Membuat uang terus mengalir untuk Anda.

Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Menjalankan Bisnis Vendor?
Vendor memang harus menyiapkan dana yang lebih besar daripada reseller. Namun bukan berarti jumlahnya jadi sangat besar. Anda bisa menjadi vendor dengan modal kecil selama bisa memilih produk yang akan jual dengan baik. Ketika modal Anda kecil, sebaiknya tak mengambil usaha yang terlalu muluk.

Salah satu contohnya adalah vendor daging potong. Dengan permintaan daging yang tinggi saat ini, vendor daging potong bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp60 juta per bulan. Namun, dana awal yang harus dimiliki adalah Rp75 juta. Dana ini dibagi seperti berikut:
  • Rp20 juta untuk tempat menyimpan daging dalam jumlah besar dan sudah dilengkapi pendingin
  • Rp8 juta untuk mesin pemotong daging
  • Sisanya untuk biaya pembelian transport pengantar daging, dan/sewa beli lokasi bila belum ada.

Memang keuntungannya cukup tinggi. Tetapi bila tidak memiliki modal yang cukup besar, Anda bisa memilih bisnis vendor yang memiliki modal lebih kecil, seperti vendor konveksi yang bisa langsung diimpor dari Tiongkok atau kuliner. Salah satu contoh vendor modal kecil yang cukup populer adalah yang berhubungan dengan kuliner jadi. Seperti vendor makaroni goreng atau minuman kekinian.

Apa yang Sebaiknya Anda Lakukan Saat Menjalankan Bisnis Vendor?
Meskipun vendor selalu dicari oleh para reseller dan konsumen, tetapi bukan berarti Anda bisa duduk manis dan menikmati hasilnya. Harus dilakukan banyak hal seperti jemput bola dan membuat katalog yang baik agar vendor Anda mendapatkan banyak partner. Berikut adalah tips-tips yang bisa Anda jalankan untuk membuat bisnis vendor makin maju.

1. Foto Katalog Harus Bagus
Bila Anda melihat contoh-contoh dari kebanyakan vendor saat ini, umumnya mereka memasang foto katalog barang yang terlalu apa adanya. Bahkan beberapa masih memiliki watermark yang mengganggu. Memang mungkin barang Anda dicari oleh banyak orang, tetapi bukan berarti bisa bersikap ala kadarnya pada wajah produk. Sebaiknya foto kembali barang-barang yang akan dijual agar terlihat jelas dan enak dilihat.

2. Pelayanan Jangan ala Kadarnya
Ketika bisnis vendor Anda besar, reseller akan bertubi-tubi datang menghubungi Anda. Untuk itu, Anda tak boleh melayani mereka apa adanya. Kalau memang kewalahan bila melakukannya sendirian, Anda bisa mengajak orang untuk menjadi customer service dari vendor Anda. Ingat, hubungan baik dengan reseller bisa menjadi kunci kesuksesan Anda. Pasalnya, Anda pun hidup dari reseller, lho!

3. Harga Reseller dan Konsumen Berbeda
Meski keduanya adalah konsumen, Anda tak sebaiknya memberikan harga sama antara reseller dan konsumen langsung. Reseller bisa dikatakan adalah calon pelanggan tetap Anda. Sedangkan konsumen perorangan yang membeli langsung pada Anda tidak akan membeli dalam jumlah banyak setiap bulan. Bila tidak ingin memberikan harga khusus pada reseller, tentunya mereka akan berpikir dua kali untuk terus bekerja-sama dengan Anda.

4. Sistem Harus Jelas
Sebagai vendor, sebaiknya Anda memiliki sistem yang baik untuk jalannya bisnis. Hal ini dilakukan agar barang yang keluar-masuk, jumlah reseller dan juga arus keuangan bisa terlihat dan dievaluasi dengan baik. Sebaiknya memiliki satu tim khusus untuk menangani hal ini bila bisnis vendor Anda menjadi besar nantinya.

5. Tuntun Reseller dengan Baik
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, reseller adalah sumber penghasilan Anda. Mereka harus dituntun dengan baik dari awal hingga akhir, agar puas dan kembali pada Anda. Misalnya, ketika mereka bertanya soal katalog, Anda tak sebaiknya serta-merta mengatakan “Lihat saja di Instagram”. Mungkin saja reseller tersebut tidak memiliki Instagram, bisa jadi tidak tahu mengenai media sosial tersebut, atau tidak tahu nama akun Anda.

Beri tahu dengan detail bagaimana mereka bisa menjangkau katalog Anda, gunakan bahasa yang sopan. Hal ini akan membuat vendor Anda terlihat lebih berkelas dan menghargai orang lain. Ketika seseorang sudah merasa dihargai, pasti mereka akan setidaknya berpikir dua kali bila ingin ganti vendor.

Ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menjalankan bisnis vendor. Yang jelas, Anda harus bisa menjaga komunikasi dengan baik kepada para reseller, apalagi yang sudah menjadi pelanggan. Anda pun sebaiknya mengambil bisnis vendor yang modalnya sesuai kemampuan.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

18 Desember 2023

Terima Kasih informasi nya sangat bagus 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS