Dirilis

12 September 2018

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Pemasaran secara online kini menjadi pilihan bagi sebagian pelaku usaha. Selain untuk mempopularkan produk dan jasa yang mereka tawarkan, cara ini juga berguna untuk memperbanyak database calon pelanggan. Bentuk pemasaran ini juga dapat dengan mudah diukur dan relatif tidak semahal beriklan secara offline. Tapi, sebaiknya Anda tetap menimbang strategi pemasaran secara offline. Maksudnya, Anda menjalankan dua strategi, online dan offline.

Nah, untuk membantu Anda menimbang, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Kelebihan dan Kekurangan Beriklan Secara Offline

Strategi offline punya keunikan dibanding online. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda perhatikan:

Engagement yang tidak bisa terukur
Jika Anda memasang iklan offline, Anda tidak bisa mendapat laporan lengkap mengenai jumlah orang yang melihat iklan, jumlah orang yang mengklik iklan Anda, dan berbelanja dari iklan offline tersebut.

• Butuh dana ekstra
Iklan online hanya membutuhkan konsep penyampaian dan desain visual. Sedangkan, iklan offline membutuhkan banyak proses lagi hingga akhirnya sampai ke customer. Dana yang dikeluarkan pun menjadi lebih besar.

• Beriklan offline membuat Anda lebih dekat dengan customer
Iklan digital sering terasa seperti template tanpa jiwa. Iklan offline, terutama yang disampaikan secara verbal, bisa membuat Anda lebih memahami isi iklan, karena disampaikan langsung oleh orang sungguhan.

• Iklan offline menyebar dari mulut ke mulut
Iklan offline memang tidak memiliki faktor SEO (Search Engine Optimization) atau ukuran yang pasti. Namun, efeknya kadang bisa jauh lebih sukses melebihi dari beriklan secara online. Ketika Anda memberikan servis yang baik atau menggugah customer melalui seminar misalnya, rekomendasi dari mulut ke mulut bisa membawa lebih banyak pelanggan.

• Tak semua orang pengguna internet ‘garis keras’
Masyarakat Indonesia memang sudah ‘melek’ internet, tapi tetap saja ada generasi yang belum terpapar dunia internet. Jika usaha Anda berkisar pada produk yang lebih cocok digunakan ibu rumah tangga, warga senior, atau pengusaha kecil, iklan offline tentu jauh lebih efektif bukan?

Strategi Offline Marketing yang Bisa Anda Coba
Beriklan secara offline tidak melulu memiliki pilihan terbatas. Tak hanya iklan visual, seperti iklan di koran atau majalah, namun ada beberapa strategi pemasaran offline yang punya pendekatan unik.

1. Iklan visual (leaflets, banner, iklan media cetak, atau papan reklame)
Strategi ini masih kerap digunakan sampai sekarang, karena faktor fleksibel. Cara ini bisa digunakan sebagai ajakan, memberi info, mengedarkan kode kupon, atau apa saja yang dibutuhkan. Penyebarannya pun juga terdata. Anda bisa menyebarkan leaflets di area ramai yang padat pengunjung. Bisa memasang papan reklame di dekat lampu lalu lintas yang pasti terlihat ketika pengemudi menunggu lampu hijau. Bukan tak mungkin jika iklan ini menarik, masyarakat akan menjadikannya viral di media sosial.

2. Kartu nama
Kalau Anda punya usaha atau jasa, sebaiknya segera membuat kartu nama. Cara ini termasuk strategi pemasaran offline yang cukup berhasil. Jika bertemu dengan calon customer potensial, Anda bisa menjelaskan usaha atau jasa yang dilakukan secara langsung. Kartu nama bisa jadi pegangan mereka untuk menghubungi Anda kembali. Pastikan mencantumkan keunggulan produk dan data lengkap Anda pada kartu nama.

3. Sponsor di sebuah acara
Jika dana mencukupi, Anda bisa bekerja sama dengan berbagai orang untuk memberi akses sebagai sponsor acara. Anda bisa menjadi sponsor secara besar atau hanya mendukung melalui goodie bag. Pilihan apa pun yang diambil, nama produk Anda akan dikenal oleh pasar yang dituju.

4. Seminar
Nah, jika ingin usaha Anda dikenal oleh mereka yang tertarik dengan industri Anda, maka pasarkan hal ini dalam seminar atau workshop. Jadilah pembicara tamu dan kenalkan diri, serta pengalaman Anda  pada peserta. Hal ini bisa memberi kesan yang dalam pada usaha Anda.

5. Pameran atau bazaar
Dua acara ini tentunya membuat Anda berada di satu atap yang sama dengan pesaing usaha. Jangan langsung cemas, justru Anda bisa menjadikan ini sebagai sebuah keuntungan. Anda bisa mengamati cara mereka menggaet pengunjung hingga produk seperti apa yang mereka jual. Lalu, jangan lupakan juga calon customer Anda. Pengunjung sebuah pameran atau bazaar biasanya tertarik mendekati sebuah booth karena visualnya yang menarik.

Oleh karena itu, pastikan area Anda terlihat menarik mata, ya.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

4.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Dea Indah Riani Putri

16 Juni 2023

Trimakasih sangat bermanfaat

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

16 Juni 2023

Trimakasih sangat bermanfaat

Balas

. 0

Serise Yan Royaperdana

21 Pebruari 2023

👍

Balas

. 0

putra astaman

08 Pebruari 2023

Ok

Balas

. 0

putra astaman

07 Pebruari 2023

Ok

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS