Dirilis

06 Desember 2018

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Anda yang senang berbelanja online dan membeli buku impor tentu tak asing lagi dengan perusahaan online raksasa asal Amerika Serikat, Amazon. Didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994, Amazon awalnya didirikan sebagai online bookstore. Berkembang pesat, Amazon kemudian meluaskan variasi produknya. Hingga kini, Amazon menjadi sebuah perusahaan e-commerce dan cloud computing yang menjual video download atau streaming, software, video games, furnitur, makanan, mainan, gawai, perhiasan, hingga barang kebutuhan elektronik. Amazon kini telah memiliki cabang di berbagai negara besar, seperti Inggris, Prancis, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, China, hingga India.

Kedigdayaan Amazon memang mengundang decak kagum. Pada tahun 2015, Amazon di Amerika Serikat mengalahkan Walmart sebagai “most valuable retailer” dilihat dari kategori modal pasarnya. Di tahun 2017, Amazon bahkan membeli Whole Foods Market yang merupakan jaringan supermarket. Akuisisi ini konon merupakan langkah Amazon untuk menantang Walmart sebagai retailer. Kesuksesan Amazon ini tentu tak lepas dari buah pikir dan strategi Jeff Bezos yang merupakan Chairman, President, dan CEO. Jika ingin mendapatkan bibit yang bagus, maka belilah di toko penjual bibit yang bagus. Untuk meniru langkah sukses Amazon, mari simak beberapa strategi Jeff Bezos yang bisa Anda implementasikan untuk pengembangan karier dan bisnis Anda.

Kuasai Satu Area Terlebih Dahulu
Pada awalnya, Jeff ingin menjual segala sesuatunya secara online. Namun, dia tidak langsung mewujudkan keinginannya itu. Jeff justru memulainya dengan berjualan buku dan menguasai kategori tersebut secara online. Hal ini tentu penuh perhitungan. Rupanya, Jeff membuat daftar barang-barang yang akan dijual dan buku merupakan pilihan pertamanya. Buku bisa didapat dari mana saja dan saat itu (tahun 1994), hanya ada dua penerbit besar di Amerika Serikat.

Jadikan Customer Experience di Atas Segalanya
Sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia pada tahun 2018 berdasarkan data Forbes, Jeff punya resep prinsip teguh ketika berkaitan dengan customer. Dia akan lebih memilih mendahulukan customer ketimbang menyingkirkan pesaingnya. Meski begitu, dia tidak melulu menjadikan customer nomor satu, karena karyawan juga sama pentingnya. Ia berpendapat, cara Anda memperlakukan karyawan sama dengan cara Anda memperlakukan customer. Yang berarti, hal itu sama pentingnya.

Pikirkan Segalanya Untuk Rentang Waktu Panjang
Ketika dihadapkan pada beberapa pilihan, Jeff cenderung tidak impulsif dengan mengikuti bursa saham atau keinginan investor. Sebagian besar keputusan Jeff didasarkan pada analisa dan kesabaran untuk menuai hasil di masa mendatang. Banyak keputusan Jeff yang dinilai tidak strategis oleh media dan rekan bisnis (bahkan investor), namun Jeff tetap bertahan. Ia mempelajari satu hal penting: kalau ingin sukses di bidang tertentu, Anda harus memiliki niat untuk bertahan di bidang tersebut dalam jangka waktu lama. Barulah ketika Amazon telah menjalankan bisnisnya selama 10 tahun lebih, kesuksesan datang bertubi-tubi.

Bisnis Low Margin pun Sama Menguntungkannya
Banyak pebisnis yang ingin langsung mengecap manisnya kesuksesan bisnis dan keuntungan penjualan. Karena itu, mereka lebih bermain di bisnis yang memberikan margin atau keuntungan besar. Padahal, menurut Jeff, “keuntungan yang berapa pun menjadi kesempatan bisnis”. Jeff justru menerima keuntungan kecil dengan tangan terbuka. Menurutnya, harga yang lebih rendah (meski keuntungannya kecil) akan membuat customer berpaling pada Anda. Mereka lebih senang membayar lebih murah untuk barang berkualitas bagus, dan ini yang akan memenangkan Anda dari saingan bisnis.

Hindari Kondisi “Bottle Neck
Dunia bisnis adalah dunia yang sangat berkaitan dengan waktu. Karena itu, kondisi “bottle neck” adalah haram hukumnya. Kondisi ini merupakan ganjalan bagi para pemain bisnis. Kondisi ini mirip seperti leher botol yang menyempit. “Bottle neck” adalah hambatan pada satu area yang membuat proses kerja berjalan lambat. Sebagai contoh, Anda punya belasan karyawan yang bekerja dengan dua mesin yang kerjanya lambat. Daya serap kerja pun jadi tidak efektif bukan? Begitu juga dengan proses menggodok ide. Jika semua approval hanya dikerjakan melalui satu orang, sementara ada tumpukan ide dan jadwal rapat menggunung, hal ini tentu membuat frustrasi bukan. Di Amazon, hal ini tidak pernah terjadi.

Tentu saja, proses Amazon menuju kesuksesan tidak didapat dengan instan. Jeff Bezos juga melakukan trial and error. Yang membedakan Jeff dan orang yang gagal adalah cara Jeff menghadapi kegagalan itu sendiri. Ketika ada ide yang kurang berhasil, Jeff dan tim Amazon langsung mengambil langkah untuk menghentikannya dan menggantikannya dengan hal lain. Langkah cepat dan rasa tidak takut gagal juga menjadi hal yang penting bagi kesuksesan Amazon.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS