Dirilis

16 Januari 2019

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Salah passion dan gengsi untuk bilang lelah hanya karena Anda merasa pengusaha, bisa berakibat fatal untuk diri Anda.

Akui dan rasakan saat Anda menjadi lebih sinis, tidak termotivasi, sering sakit, menarik diri dari pergaulan sosial, atau menjadi lebih sensitif dan agresif. Kondisi ini bisa terjadi karena Anda mengalami kelelahan berlebihan secara fisik, mental dan emosi akibat stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Atau dengan istilah medisnya, Anda telah dilanda burnout. Banyak orang yang tidak tahu bahwa, gangguan psikologis ini biasanya menerpa para kaum pekerja dan pengusaha.
 
Namun, ada perbedaan besar saat burnout menerpa para pengusaha. Burnout lebih berisiko menyerang para wirausaha. Sebab, hampir seluruh pengusaha menjalankan pekerjaan yang memang ia senangi dan memiliki passion atau kegemaran yang tinggi atas pekerjaannya. Sayangnya, minim memiliki “jaring penyelamat” dan menjalani ketidakpastian yang lebih tinggi daripada para pekerja kantoran. Sementara para pekerja kantoran masih memiliki batasan waktu bekerja, tidak demikian dengan para pengusaha. Hampir seluruh waktu para pengusaha adalah waktu untuk bekerja, baik sekadar berpikir mencari strategi baru atau menghadapi isu usaha yang seolah tiada habisnya.

Kalau sudah begini, Anda harus mengenali serangan burnout di kalangan pengusaha, antara lain:

1. Anda susah mendelegasikan pekerjaan
Bagi para pengusaha, mendelegasikan pekerjaan dapat menjadi sesuatu yang sulit. Padahal menurut studi Gallup, para pengusaha yang bisa mendelegasikan pekerjaan memiliki bisnis lebih produktif daripada pengusaha yang tidak bisa mendelegasikan pekerjaan dengan baik.

2. Ekspetasi berlebih
Saat bisnis sedang buruk, Anda tetap memiliki ekspektasi hasil yang sama. Alih-alih menerima kenyataan bahwa bisnis sedang buruk, Anda memberi jeda sesaat dan menyusun startegi baru, Namun Anda malah tetap menekan dan mendorong diri lebih keras, bahkan menyangkal bisnis Anda memburuk. Kondisi negatif ini dapat merongrong kesehatan mental Anda.

3. Anda jenuh tetapi menyangkalnya
Anda mengalami kebosanan tingkat tinggi atas rutinitas bisnis. Namun, karena merasa telah membangun bisnis sesuai passion, Anda menyangkal rasa jenuh yang sudah mengakar dan terus bekerja.

4. Anda mengejar passion yang salah
Passion adalah sesuatu yang paling penting bagi seorang pengusaha. Namun, bila Anda terobsesi untuk menjalani bisnis demi status, uang dan pengakuan dari orang lain, maka Anda adalah kandidat terbaik untuk terkena burnout.

Lalu, apa yang bisa Anda lakukan saat terserang sindrom burnout?

1. Jujur pada diri sendiri
Akui Anda sedang lelah, sedang bosan, atau sedang terobsesi pada hal yang salah. Setelah mengakui Anda memang sedang stres, bosan, dan tidak ingin melakukan apa-apa, maka Anda sedang menuju pemulihan dari burnout.

2. Dengarkan sinyal kehidupan
Saat sedang merasa lelah yang luar biasa, dengarkan tubuh dan turunkan laju aktivitas Anda sebelum mengalami masalah mental dan fisik yang lebih besar.

3. Miliki fleksibel mindset
Pengusaha bukan harga mati. Karier dalam kehidupan bukan melulu menjadi seorang pengusaha, tetapi bisa juga menjadi pekerja kantoran, ibu rumah tangga, bapak rumah tangga atau pengusaha yang berbeda dari sedang dijalani. Memiliki pemikiran yang lebih fleksibel membuat Anda lebih tenang dan produktif dalam menjalankan bisnis. Sebab, Anda telah membuka diri untuk kemungkinan lain, pintu lain yang mungkin sama menyenangkannya.
 
4. Jangan pelit bagi kerjaan

Tidak ada salahnya membuat tim dan menganggarkan dana untuk membayar gaji pegawai. Setelah itu, berikan kepercayaan pada pegawai yang telah Anda rekrut. Berikan tugas-tugas yang selama ini tidak Anda sukai kepada tim. Sebaliknya, gunakan orang lain dan rencanakan pekerjaan yang Anda inginkan untuk diri sendiri.

5. Berikan waktu Anda untuk libur secara rutin
Meskipun Anda pengusaha, tubuh akan setiap saat berada di work mode. Anda harus mengambil waktu sejenak untuk menjauh dari bisnis, agar dapat menghindari kejenuhan. Oleh karena itu, berikan dan patuhi aturan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan teman-teman secara rutin. Berikan waktu Anda untuk berlibur selama beberapa hari secara rutin. Anda perlu menghela nafas sejenak dari rutinitas harian  untuk menjauhkan diri dari serangan sindrom burnout.

Kenali tanda-tanda burnout dan segera bergerak saat tanda-tanda muncul sebelum Anda semakin terpuruk.

Baca juga: Apakah Pekerjaan Anda Saat Ini Sesuai dengan Passion Anda?

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS