Dirilis

24 Juli 2023

Penulis

Aliah Abdullah

Sebagai anggota keluarga, Anda perlu waspada terhadap risiko yang mungkin terjadi kepada keluarga Anda yang sudah memasuki masa Lanjut Usia (lansia). Salah satunya risiko jatuh. Karena seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan fungsi tubuh, baik kesimbangan maupun gerak tubuh, sehingga menyebabkan rentan jatuh. Jatuh pada lansia bisa mempengaruhi kesehatan dan juga menyebabkan berbagai komplikasi penyakit lainnya yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Faktor Penyebab Lansia Mudah Jatuh

Dalam kondisi sehat maupun sakit, lansia adalah kelompok orang-orang dengan risiko jatuh yang lebih tinggi. Berikut ini beberapa faktor penyebabnya:

 

1.    Menurunnya keseimbangan tubuh karena riwayat kesehatan

Beberapa penyakit seperti stroke, penyakit jantung, penyakit parkinson, diabetes atau gangguan pada kelenjar tiroid, saraf, pembuluh darah dan kaki bisa mempengaruhi keseimbangan lansia hingga menyebabkan risiko jatuh. Oleh karena itu perlu ada pemeriksaan secara berkala untuk melihat sejauh mana penyakit tersebut mempengaruhi keseimbangan.
 
 

2.    Perubahan kondisi tubuh 

Tubuh manusia akan berubah fungsi dan geraknya secara bertahap sebagai bagian dari proses penuaan yang normal atau bisa juga karena disebabkan oleh suatu penyakit atau kondisi, sehingga menimbulkan masalah kesehatan sebagai berikut:

  1. Ketidakseimbangan tubuh, seperti merasa pusing seakan dunia berputar hingga goyah dan terjatuh saat berjalan
  2. Gangguan penglihatan, pandangan menjadi tidak terlalu jelas atau sulit beradaptasi dengan perubahan cahaya yang tiba-tiba
  3. Berkurangnya kekuatan otot, massa tulang yang menurun, berkurangnya keseimbangan, fleksibilitas ataupun koordinasi tubuh, seperti sulit mengangkat kaki saat berjalan 
  4. Waktu reaksi yang lebih lambat dibandingkan sebelumnya
  5. Masalah kesehatan lainnya, seperti demensia, radang sendi, dan lain sebagainya

    
Faktor-faktor tersebut di atas dapat mempengaruhi cara lansia bergerak dan terkadang menjadi penyebab lansia jatuh.

 

3.    Kondisi di dalam dan di sekitar rumah yang berbahaya

Di beberapa kasus, penyebab lansia jatuh adalah kondisi rumah dan lingkungan sekitar yang kurang aman untuk lansia beraktivitas dan bergerak aktif. Beberapa kondisi berbahaya bagi lansia yang umum ditemui pada lingkungan rumah adalah:

  1. Pencahayaan yang buruk 
  2. Rumah yang berantakan
  3. Permukaan lantai yang licin seperti lantai yang baru dipel atau lantai basah
  4. Tidak adanya hand-rail untuk menahan tubuh ketika akan terjatuh, baik di tangga, di permukaan yang tidak rata maupun di toilet.
  5. Alas kaki yang tidak aman, seperti sandal yag ukurannya tidak sesuai dengan ukuran kaki lansia
  6. Adanya halangan di permukaan lantai seperti karpet, kabel listrik atau keset kaki


 

4.    Mengabaikan pola hidup sehat

Lansia yang mengabaikan pola hidup sehat seperti aktif bergerak, pola makan yang buruk dan kurang minum air putih akan menjadikan lansia tidak bugar dan cenderung membuat lansia sulit untuk kuat dan aman dalam bergerak. Oleh karena itu penting bagi lansia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, mulai dari pola makan sehat dan gizi yang baik serta minum air putih yang cukup akan membantu mengurangi risiko lansia terjatuh.

 

5.    Konsumsi obat-obatan 

Obat-obat tertentu yang dikonsumsi lansia seperti obat anti-psikotik, anti-depresi dan beberapa obat kardiovaskular dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, lemas, kantuk dan tekanan darah rendah. Hal ini bisa menyebabkan lansia mudah terjatuh. Semakin banyak obat yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan timbulnya efek samping.

 

Tips Mencegah Lansia Agar Tidak Mudah Jatuh

Setelah mengetahui penyebab lansia mudah jatuh, Anda perlu mengetahui beberapa tips agar lansia terhindar dari risiko terjatuh, antara lain:

 

a.    Tetap aktif bergerak

Olahraga yang teratur bisa meningkatkan otot dan fisik serta membantu menjaga persendian, ligament dan tendon tetap fleksibel. Untuk melatih keseimbangan dan kekuatan, sebaiknya lansia melakukan Tai-Chi, Yoga atau Pilates. Sedangkan untuk membangun kekuatan otot dan memperlambat proses pengeroposan tulang, lansia dapat melakukan latihan angkat beban (dalam pengawasan) atau menggunakan resistance band. Latihan dapat dilakukan minimal 3 kali seminggu.

 

b.    Lakukan uji penglihatan dan pendengaran

Apabila lansia menggunakan kacamata atau lensa kontak baru, berikan kesempatan lansia untuk membiasakan diri terlebih dahulu mengenakannya sesuai saran dokter. Apabila lansia menggunakan alat bantu dengar, pastikan alat bantu tersebut ukurannya pas dan bisa digunakan lansia dengan baik.

 

c.    Pastikan rumah yang ramah bagi lansia

Lengkapi rumah Anda dengan beberapa alat yang membantu lansia terhindar dari jatuh, seperti pindahkan kabel listrik ke tempat yang aman, menghilangkan beberapa keset kaki atau karpet yang dapat menghalangi langkah, atau gunakan penanda tertentu agar lebih berhati-hati saat melangkah.
Pastikan pencahayaan yang cukup di semua sisi bagian rumah. Tombol lampu dan stop kontak yang mudah lansia capai. Siapkan juga lampu senter untuk kondisi darurat. Kondisi kesehatan lansia yang umumnya menurun akan berisiko lansia terjatuh bahkan bisa menyebabkan patah tulang hingga lumpuh.

Oleh karena itu penting bagi Anda sebagai anggota keluarga untuk menciptakan rumah yang ramah bagi lansia dan sigap dalam mencegah lansia terhindar dari risiko jatuh.

 

d.    Sediakan alas kaki yang tepat

Alat kaki yang tepat untuk lansia adalah alas kaki yang bertumit rendah, sol alas kaki terbuat dari karet dan tidak mudah selip. Hindari lansia jalan di lantai atau kaki menggunakan kaus kaki atau sandal dengan sol yang tipis dan halus. Alas kaki yang tepat bagi lansia bisa menopang kaki lansia dengan aman dan nyaman.

 

e.    Gunakan alat pengaman untuk lansia bergerak

Sediakan tongkat dengan ukuran yang tepat atau roda walker yang berputar dengan mulus. Alat bantu yang benar dan aman akan membantu lansia untuk berjalan dengan stabil.

Apabila terdapat gejala lebih lanjut setelah lansia terjatuh, seperti nyeri di bagian tubuh, mual, pusing atau muntah segera hubungi dokter. Pastikan lansia berada di posisi yang aman selama menunggu pertolongan pertama dengan didudukkan di atas alas yang data dan topang kepalanya dengan nyaman. Tanyakan gejala yang lansia rasakan untuk memudahkan dokter memberikan diagnose dan tindakan yang tepat supaya tidak menimbulkan gejala yang semakin parah.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda juga bisa memanfaatkan fitur Tanya Ahli di website daya.id. Anda juga bisa membaca berbagai artikel lainnya di bidang kesehatan maupun usaha yang terbaru dan tepercaya, pastikan Anda mendaftar terlebih dahulu. Ayo segera daftarkan diri Anda sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.9

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS