Dirilis

26 Pebruari 2024

Penulis

Dian Savitri


Berdasarkan riset databoks 2022, rata-rata pengeluaran pada saat bulan puasa mengalami kenaikan. Mayoritas responden memiliki pengeluaran berkisar 25-50% lebih besar saat Ramadan daripada anggaran bulanan biasanya. Presentasinya sebanyak 43%. Sebagian besar menyatakan bahwa pos pengeluaran untuk makan yang sering kali mengalami over budget. Hal ini disebabkan kurang lebih karena adanya perubahan jam makan pada saat puasa. Ketika perut sedang dalam keadaan kosong sering kali kita mengalami impulsive buying saat menjelang buka puasa. 

 

Meal Plan saat Ramadhan

Salah satu strategi untuk mengendalikan kebocoran pos makanan saat bulan puasa adalah dengan membuat meal plan. Apa itu meal plan saat Ramadhan? Meal plan saat Ramadhan mengacu pada proses menyusun menu makanan agar bisa menjaga keseimbangan nutrisi dan energi saat bulan puasa, selain itu bisa menjaga dan mengendalikan pengeluaran uang untuk pos makanan. Saat puasa, umat Islam menahan lapar dan dahaga dari fajar hingga matahari terbenam sehingga perlu memastikan tubuh mendapat nutrisi yang cukup serta pengaturan anggaran pos makanan yang tepat.

Mengapa membuat meal plan penting saat Ramadhan? Membuat meal plan direkomendasikan supaya:

  1. Porsi pos makanan yang tidak dikelola dapat menjadi bengkak dan bocor halus keuangan.
  2. Agar proses memasak menjadi lebih cepat.
  3. Dapat menghindari impulsive buying karena lapar mata.
  4. Dapat menghindari membeli bahan makanan yang berlebihan karena kulkas selalu dicek stoknya.
  5. Dapat menjaga nutrisi yang diperlukan oleh tubuh selama bulan puasa.


Lantas bagaimana cara pengelolaan keuangan saat bulan Ramadhan?

 

1.    Buat ulang anggaran dengan komposisi seperti berikut:


 
Kita bagi, jenis makanan berdasarkan tabel di atas:
 

a.    Makan wajib pos operasional

  • Memasak sendiri, dengan membeli makanan dari pasar, supermarket, penjual sayur, atau frozen food.
  • Membeli lauk makanan jadi, ini adalah pilihan terutama bagi yang anggota keluarganya masih sedikit, karena bila masak sendiri justru mengeluarkan waktu, tenaga dan bahan makanan yang jatuhnya lebih mahal.


 

b.    Makan senang-senang

Makan senang-senang yang sifatnya tidak wajib termasuk buka puasa di luar dan membeli takjil. Jadi boleh dianggarkan masuk pos pribadi dimana porsinya maksimal 10% dari anggaran bulanan.

 

c.    Perubahan jam makan

Terkadang karena adanya perubahan jam makan, terkadang mendorong kita untuk impulsif berbelanja makanan saat menjelang buka puasa. Padahal belum kita butuhkan.

 

2.    Buat meal plan saat ramadhan dengan teknik berikut:


Untuk menghindari impulsif membeli makanan saat menjelang buka puasa, maka buatlah meal plan agar menu makanan menjadi lebih terencana dan bisa diperkirakan sesuai dengan anggaran bulanan. Bila ada jadwal buka bersama atau makan di luar, rencanakan juga sebaik-baiknya, gunakan anggaran pos pribadi. 


Tekniknya :

  1. Buat database masakan berdasarkan bahan pokok masakan


 

  1. Kemudian kombinasi dari masing-masing kategori pada database masakan kita. Pilih satu perwakilan dari kategori sayur, protein lauk utama, protein lauk tambahan, dan buah. Contohnya kombinasi seperti ini:

 

  1. Tulis menu masakan untuk setiap harinya:
  • Item
  • Banyaknya
  • Harga
  • Khusus Puasa: pilih menu buka yang mungkin bisa dihangatkan kembali ketika sahur.


 

3.    Kelola THR dengan bijak

Pada saat menjelang lebaran, berdasarkan aturan kementerian ketenagakerjaan no 6 tahun 2016, pemberi kerja wajib memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada karyawannya sebesar 1 (satu) kali upah atau gaji. 


Apa saja yang menjadi prioritas saat menggunakan uang THR?

  1. Dahulukan utang yang jatuh tempo dan harus dibayar
  2. Kemudian berikan THR pada support system kita (seperti asisten rumah tangga)
  3. Sedekah, zakat fitrah, dan zakat maal. Karena saat puasa pahalanya bisa berlipat ganda, serta zakat maal lebih baik dihitung per 1 tahun mencapai nishab saat bulan puasa.
  4. Melihat kebutuhan tahunan yang mendesak dan penting misalnya ada kewajiban lain yang harus dibayar dengan cepat seperti pajak kendaraan tahunan.
  5. Kemudian alokasikan untuk mudik dan keperluan hari raya seperti membeli baju lebaran secukupnya.
  6. Usahakan selalu ada sisa yang bisa digunakan untuk menambah dana darurat, rencana pelunasan utang besar seperti KPR, investasi.
  7. Terakhir boleh menggunakan THR untuk keperluan pribadi misalnya seperti menjalankan hobi.


Itulah hal yang perlu diperhatikan untuk mengelola uang saat memasuki bulan Ramadhan dan lebaran nanti. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

9 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Qodri Perdana

04 Maret 2024

Mba Dian idolaakuuuuh

Balas

. 0

Qodri Perdana

04 Maret 2024

Mba Dian idolaakuuuuh

Balas

. 0

Serise Yan Royaperdana

28 Pebruari 2024

๐Ÿ‘

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

27 Pebruari 2024

Thanks infonya

Balas

. 0

Fando hari susetyo

26 Pebruari 2024

๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS