Dirilis

12 Desember 2023

Penulis

Oky Setiarso dan Kemenkes RI

Anda tentu pernah mendengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasusnya cenderung meningkat pada bulan-bulan tertentu, dan kerap menjadi isu menakutkan. Tapi, tahukah Anda apa itu sebetulnya DBD? 

DBD adalah bentuk demam berdarah (DF) parah yang dapat mengancam jiwa. DBD adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Negara beriklim tropis seperti negara kita, dan subtropis, berisiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjadi faktor risiko penularan virus dengue.

 

Penyebab DBD

Kejadian DBD dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sebagian besar dapat diperbaiki. Contohnya adalah:

  • Kurangnya peran serta masyarakat dalam pengendalian DBD
  • Kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga penanggulangan DBD
  • Infrastruktur dan air bersih yang tidak memadai yang bisa mengakibatkan kecenderungan perkembangbiakan vektor


Ya, DBD adalah salah satu penyakit berbasis lingkungan yang angka kejadiannya dapat diturunkan dengan melakukan tindakan pengendalian vektor.

Vektor DBD yang paling utama adalah nyamuk aedes aegypti. Aedes aegypti yaitu nyamuk kecil, warna hitam-putih, tropis dan subtropis yang ditemukan di Amerika Tengah, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat, adalah vektor utama. 

Aedes akan berkembangbiak pada air yang tergenang dan tidak beralaskan tanah. Aedes dapat bertelur sebanyak 100-200 telur setiap kali bertelur. Perkembangan telur hingga menjadi nyamuk aedes dewasa membutuhkan waktu 7-10 hari. 

Penting untuk melakukan pengendalian vektor karena vektor berperan sebagai media transmisi penyakit DBD yang menghantarkan virus dengue ke tubuh manusia sebagai host, sehingga terjadinya penyakit DBD. Apabila jumlah aedes sebagai vektor DBD ditekan, maka jumlah media transmisi DBD menjadi minimal. Hasil akhir yang diharapkan adalah penurunan jumlah kejadian DBD.

Bagaimana cara mengendalikan vektor DBD seperti aedes aegypti? Anda bisa melakukan 3M Plus.

Baca juga: 5 tanaman hias pengusir nyamuk selain lavender

 

Fakta Seputar Demam berdarah Dengue

DBD merupakan salah satu penyakit yang sangat perlu kita waspadai, hal ini dikarenakan DBD merupakan masalah kesehatan serius yang mampu mengancam nyawa seseorang.

Penyebab penyakit DBD sendiri adalah akibat dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini sangat identik dengan musim hujan, sehingga masyarakat diharapkan bisa menerapkan sikap waspada dengan menerapkan 3M Plus. 
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai DBD, berikut ini adalah beberapa fakta yang mungkin perlu diketahui oleh masyarakat agar bisa lebih waspada terhadap penyakit DBD, diantaranya adalah:

  • Tidak semua nyamuk dapat membawa virus demam berdarah. 
  • Hanya nyamuk aedes aegypti betina yang menularkan virus demam berdarah. 
  • Nyamuk tersebut akan menularkan virus setelah menggigit manusia yang telah terinfeksi sebelumnya. 
  • Penularan DBD tidak mungkin ditularkan secara  langsung antar manusia, perlu “peran” dari nyamuk aedes aegypti betina untuk memindahkan virus tersebut lewat gigitan.
  • Demam berdarah memiliki gejala yang khas, yaitu 4 sampai 10 hari pasca gigitan nyamuk, orang tersebut akan mengalami demam hingga 40 derajat Celcius yang diikuti dengan sakit kepala yang parah, nyeri otot dan sendi, hingga munculnya ruam atau bintik merah pada area kulit dan mimisan serta pendarahan ringan pada gusi.
  • Demam yang terjadi pada pasien terjangkit demam berdarah tidak dapat dibedakan, sehingga masyarakat diharapkan bisa waspada dan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila demam tak kunjung turun.


Dengan mengetahui beberapa fakta DBD di atas, diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan dan perhatian masyarakat mengenai penyakit DBD. Sehingga proses penanganan dapat segera dilakukan dan meminimalisir kematian akibat demam berdarah.

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan.

Meski pun bisa dicegah, namun penyakit DBD juga sangat perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat mengingat gejala yang muncul hampir sama dengan penyakit flu biasa. Padahal, jika tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin, akan menyebabkan komplikasi yang bisa berujung kematian kepada pasien yang terjangkit penyakit DBD.

 

Gejala Klinis DBD 

Kasus DBD ditandai dengan empat manifestasi klinis utama yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik, dan seringkali hepatomegali dan kegagalan sirkulasi.

  • Kebocoran plasma, yang biasanya berlangsung selama kurang lebih 48 jam dan menyebabkan penurunan volume sirkulasi. 
  • Perdarahan sering terjadi setelah infeksi dengue, namun lebih sering terjadi pada DBD/DSS daripada DD.
  • Gejala fase awal ini tergantung pada usia pasien dan termasuk demam tinggi mendadak (kadang-kadang dengan pola demam dua puncak-sadel atau biphasic), sakit kepala parah, nafsu makan berkurang, mialgia dan artralgia parah, ruam kulit makulopapular yang muncul. 
  • Tiga sampai empat hari setelah onset awal demam, nyeri retro-orbital, fotofobia, limfadenopati, perdarahan ringan (epistaksis, perdarahan gingiva, perdarahan gastrointestinal, hematuria, dan menoragia), dan tes tourniquet positif. 


Banyak pasien sembuh dengan atau tanpa terapi cairan dan elektrolit. Pada kasus yang parah, kehilangan plasma dapat berkembang menjadi syok dan kematian jika tidak diobati.

Karakteristik penyakit demam akut fase awal terdiri dari:

  • Suhu lebih besar dari 39°C dan tetap demikian selama 2-7 hari. Gejala-gejala yang disebutkan di atas dari fase awal semakin memburuk dengan demam terus menerus dan sakit kepala, sakit perut yang parah atau nyeri tekan, muntah terus-menerus, hematemesis, melena, petechiae, mudah memar, gelisah, kelesuan, kantuk, lekas marah, pendarahan atau memar di bawah kulit.
  • Setelah 2-7 hari demam, penurunan suhu yang cepat adalah sering disertai dengan tanda-tanda gangguan peredaran darah dengan keparahan yang bervariasi. Pasien mungkin berkeringat, gelisah, dan memiliki ekstremitas yang dingin dan menunjukkan perubahan denyut nadi dan tekanan darah.
  • Setelah 24-48 jam dari onset fitur spesifik DBD, hemostasis abnormal dan kebocoran plasma diamati sebagai gejala khas.


 

Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa gejala awal penyakit DBD yang perlu diwaspadai agar bisa segera mendapatkan penanganan medis, diantaranya adalah:

 

•    Demam tinggi yang mendadak

Meskipun hampir sama dengan penyakit lainnya, namun demam tinggi pada penyakit DBD mencapai 40 Derajat celcius dan tidak disertai dengan gejala bersin atau batuk

 

•    Nyeri otot

Setelah mengalami demam, pasien yang terjangkit DBD akan mengalami nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti sendi, tulang, otot, hingga daerah belakang mata

 

•    Sakit kepala parah

Gejala ikutan yang muncul setelah demam adalah rasa sakit kepala yang parah, biasanya terjadi di sekitar dahi

 

•    Mual dan muntah 

Gejala lainnya yang turut dirasakan oleh pasien dewasa maupun anak-anak yang terjangkit penyakit DBD, akan merasakan mual dan juga muntah sehingga juga akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada area perut maupun punggung

 

•    Kelelahan 

Setelah mengalami berbagai gejala di atas, tubuh akan merasakan kelelahan akibat penurunan nafsu makan.

DBD merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat butuh penanganan secara langsung dari petugas kesehatan atau dokter, sehingga dengan mengetahui beberapa gejala diatas, diharapkan pasien dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan serta terhindar dari berbagai dampak buruk akibat DBD itu sendiri.

Jika masih memiliki pertanyaan terkait informasi kesehatan dan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya melalui fitur Tanya Ahli  dan untuk mendapatkan saran yang tepat. Dengan mendaftar di daya.id, seluruh informasi terkait kesehatan dapat diakses dengan gratis dan mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di daya.id sekarang juga!

Sumber:

Artikel : Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.8

9 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

M yusuf hutasuhut

13 Desember 2023

Thanks infonya, semoga bermanfaat bagi kita semua

Balas

. 0

Ardhan Ashary Nasution

13 Desember 2023

Terima Kasih informasi nya sangat bagus dan bermanfaat 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS