Dirilis

25 Juli 2023

Penulis

Dyah Larasati, S.Psi., S.E., M.Psi., Psikolog (Tim Arsanara Development Partner)

Pernahkah Anda berada dalam keramaian bersama teman-teman namun merasa ‘kosong’? Anda terus melihat-lihat laman media sosial namun rasanya tidak ada teman sejati yang benar-benar dekat dan mengerti Anda? 

Jika ya, Anda bisa mulai melakukan evaluasi, apakah Anda selama ini sudah menampilkan diri Anda yang sesungguhnya? Atau mungkin teman-teman dalam lingkungan Anda yang justru belum menampilkan diri mereka yang sesungguhnya?

 

Persona Online dan Genuine Espression

Di era media sosial dan komunikasi digital saat ini, tekanan untuk menunjukkan hanya hal-hal yang diterima masyarakat, ataupun kecenderungan untuk menampilkan versi ideal diri kita, telah jauh meningkat. Kita dengan berhati-hati membentuk persona online, menyaring aspek-aspek dalam diri dan kehidupan yang kita rasa tidak sempurna, dan hanya menampilkan hal-hal menarik dan momen-momen terbaik dalam keseharian kita.

Kebutuhan untuk terus menerus mendapatkan penerimaan dan kekhawatiran akan penilaian orang dapat menghambat kemampuan kita dalam menampilkan diri seutuhnya. Kita seakan terjebak dalam lingkaran usaha pencarian penerimaan dan perbandingan diri, daripada merangkul keunikan diri kita.

Namun demikian, ekspresi diri seutuhnya atau yang biasa disebut “genuine expression” bukan sekedar tampil apa adanya dan lantas mengabaikan dampak dari perilaku dan ucapan kita terhadap orang lain. Genuine expression merupakan perilaku dalam berkomunikasi dan kemampuan merepresentasikan diri dengan cara yang otentik dan tulus, tanpa kepura-puraan. 

Genuine expression mencakup kemampuan kita untuk jujur terhadap diri sendiri sembari mempertimbangkan perasaan dan sudut pandang orang lain. Genuine expression mendorong komunikasi yang otentik, jujur dan terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya koneksi dan pemahaman yang mendalam dalam sebuah hubungan, apapun jenisnya, baik hubungan personal maupun profesional.

Dalam kehidupan personal, genuine expression memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang bermakna dan sense of belongingness dengan orang lain. Ketika kita mengekspresikan diri kita secara otentik, kita telah menciptakan lingkungan yang memungkinkan orang untuk mempercayai kita, dan merasa nyaman untuk berbagi diri mereka yang sebenarnya. 

Dalam buku yang berjudul “Authentic Happiness”, Martin E.P. Seligman menekankan pentingnya otentisitas dalam meraih kebahagiaan dan pemenuhan diri. Beliau menunjukkan bagaimana genuine expression dari seseorang dapat memberikan penerimaan diri yang lebih baik dan kesejahteraan mental secara umum. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang mengekspresikan diri secara jujur memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik, self esteem yang tinggi, dan kepuasan hidup yang lebih baik.  Selain itu, genuine expression juga meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dengan memelihara kepercayaan, empati dan kedekatan emosional. 

Dalam kehidupan professional, genuine expression memiliki nilai yang besar. Ketika kita membawa diri kita yang otentik ke dalam lingkungan pekerjaan, kita telah membuka kunci potensi kita sepenuhnya dan meningkatkan kepuasan kerja. Dengan mengekspresikan ide-ide, perspektif dan nilai-nilai yang kita junjung, kita telah memberikan masukan segar kepada tim dan organisasi. Genuine expression juga mendorong tumbuhnya kreativitas, inovasi, problem-solving, dan membangun lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif. Dengan menjadi diri kita sendiri, kita telah menciptakan lingkungan yang menghargai individualitas dan keberagaman.

 

Tips Latih Genuine Expression

Berusaha menampilkan ekspresi yang jujur bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama di dunia yang sering kali menjunjung konformitas. Hal ini membutuhkan introspeksi dan refleksi diri untuk dapat memahami nilai-nilai, passion, dan keyakinan pribadi kita. Namun manfaat dari ekspresi yang jujur jauh lebih berharga daripada risikonya. Ini memungkinkan kita menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai inti kita, memupuk hubungan yang lebih dalam dengan orang lain, dan menciptakan rasa pemenuhan dan tujuan hidup. Mari simak langkah-langkah di bawah ini agar Anda dapat mulai melatih genuine expression Anda!

 

1.    Kenali Diri Anda

Pahami siapa Anda, nilai-nilai yang Anda miliki, minat Anda, dan hal-hal apa yang membuat Anda merasa lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Kenali juga ketakutan-ketakutan Anda, keraguan Anda, dan hal-hal yang biasanya menjadi tantangan dalam hidup Anda. Dengan mengenal diri Anda secara mendalam, Anda akan lebih mudah mengungkapkan diri seutuhnya.

 

2.    Terima Diri Anda Sendiri


Hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain, apalagi sampai menilai Anda ‘kurang’ dari orang lain. Terimalah semua kelebihan dan kekurangan diri Anda. Dengan menyayangi diri Anda sendiri, Anda akan merasa nyaman untuk mengungkapkan diri Anda dengan tulus terhadap orang lain.

 

3.    Jadilah Otentik

Jangan takut untuk menunjukkan keaslian Anda. Tidak perlu berusaha menjadi orang lain hanya untuk mendapatkan penerimaan atau meraih kesuksesan. Biarkan kepribadian dan keunikan Anda bersinar melalui ekspresi Anda. Ingatlah bahwa dunia membutuhkan Anda yang unik. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa genuine expression juga perlu diimbangi dengan empati dan respect kepada orang lain. 

 

4.    Latih Komunikasi Asertif

Dalam hubungan personal dan professional, biasakan untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka. Kemukakan pendapat, ide dan perasaan Anda secara asertif. Hindari menyembunyikan pikiran atau emosi yang sebenarnya dapat menciptakan koneksi yang lebih dalam dan membangun kepercayaan dengan orang lain.

 

5.    Mendengar dengan Empati


Selain berbicara dengan jujur, belajarlah untuk mendengarkan dengan empati. Berikan perhatian penuh kepada orang lain, hargai perspektif mereka, dan tanggapi dengan empati dan ketulusan. Hal ini akan menciptakan hubungan dan lingkungan yang menghargai dan memfasilitasi genuine expression dalam hubungan interpersonal.

 

6.    Kelola Ketakutan dan Keraguan

Salah satu alasan mengapa orang enggan menunjukkan genuine expression adalah karena takut akan penolakan atau konsekuensi negatif. Analisa ketakutan dan keraguan Anda, pikiran-pikiran apa yang sesungguhnya muncul dalam kepala Anda ketika mendapatkan reaksi yang tidak diharapkan dari orang lain. Pertanyakan pikiran Anda, apakah ketakutan Anda nyata disertai bukti yang mendukung atau sekedar pikiran negatif yang perlu dikelola. Cobalah ganti pikiran negatif Anda dengan pikiran lain yang lebih berguna.

 

7.    Cari Lingkungan Positif

Lingkungan yang mendukung sangat penting dalam menumbuhkan genuine expression. Carilah teman, rekan kerja, atau kelompok yang mendorong dan menghargai diri Anda agar Anda dapat merasa lebih nyaman dalam menunjukkan genuine expression Anda.

 

8.    Konsisten

Teruslah berlatih menampilkan genuine expression dan tetaplah konsisten dengan nilai-nilai dan keyakinan Anda dalam setiap aspek kehidupan. Hindari perasaan perlu berubah hanya untuk menyenangkan orang lain.

Mengembangkan genuine expression membutuhkan latihan, waktu dan kesabaran. Namun dalam perjalanannya, Anda akan merasakan kepuasan, kebebasan dan kehidupan yang lebih otentik. Jadilah diri Anda sepenuhnya dan biarkan ekspresi Anda menjadi cermin siapa Anda sebenarnya. Yakinlah, keunikan Andalah yang membuat Anda berharga!

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait karier atau masalah psikologi lainnya? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

M yusuf hutasuhut

05 Agustus 2023

👍👍👍

Balas

. 0

TA Herly Marwanto

31 Juli 2023

bagus ini

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS