Dirilis

13 Oktober 2023

Penulis

Jenny Amanda

Di era modern seperti sekarang ini, sebagian kita memandang gender bukanlah batas pilihan karier dan kehidupan. Pria maupun wanita memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar pendidikan dan mengembangkan karier. Tapi, sebagian dari kita juga memandang bahwa pria memiliki kewajiban untuk menjadi tulang punggung keluarga, sementara wanita bertanggungjawab terhadap urusan rumah tangga.

Kenyataannya, sebagian wanita yang sudah berkeluarga kembali ke dapur, sumur, dan kasur, bahkan setelah menjalani pendidikan sejak usia dini hingga perguruan tinggi, dan sempat mencicipi karier. Bisa jadi itu bukan akibat tuntutan pasangan atau keluarga, tapi karena pilihan pribadi.

Pilihan yang salah? Belum tentu, apalagi jika pilihan itu membuat si wanita bahagia. Karena didikan dari kecil, pengaruh sosial, dan berbagai faktor lainnya bisa mempengaruhi pandangan kita terhadap peran wanita di dalam keluarga.

Jika wanita bisa memilih sesuai kehendak hatinya, maka tidak ada yang perlu dipersoalkan. Entah berkarier, atau menjadi ibu rumah tangga yang sukses. Masalahnya, bagaimana jika wanita dihadapkan kepada dilema antara mengejar karier, bahkan bisa lebih sukses daripada pasangan, atau harus fokus menjadi ibu rumah tangga?

Untuk Anda yang masih menghadapi dilema tersebut, di bawah ini ada beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan.

Mengapa Menjadi Wanita Karier?

Saat seorang wanita memutuskan untuk tetap bekerja, terlepas dari status pernikahannya, atau apakah sudah memiliki anak, ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Keputusan ini sering kali melibatkan pertimbangan yang mendalam.

Baca Juga: Sering Menangis Tanpa Sebab, Apa yang Salah?

Salah satu alasan utama adalah bahwa menjadi wanita karier memungkinkan seseorang untuk berkontribusi pada perekonomian keluarga. Dengan berkarier, seorang wanita dapat membantu memenuhi kebutuhan finansial keluarga dengan lebih baik. Selain itu, ini juga memberi kesempatan untuk terus mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat sekitarnya.

Namun, perlu diingat bahwa ketika seseorang memilih jalur ini, sering kali waktu yang dapat dialokasikan untuk keluarga menjadi terbatas. Pekerjaan profesional seringkali memerlukan tanggung jawab dan perhatian yang besar. Namun, manajemen waktu yang baik dan penempatan prioritas yang benar bisa membantu mengatasi tantangan ini. Dengan mengutamakan keluarga sebagai prioritas utama, seseorang dapat mengatur waktu dengan bijaksana, memastikan bahwa keluarga juga mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.


 

Bagaimana dengan Menjadi Ibu Rumah Tangga?

Menjadi seorang ibu rumah tangga juga membawa tantangan yang unik. Pekerjaan seorang ibu rumah tangga berbeda dari pekerjaan kantoran yang memiliki "jam kerja" yang jelas dan biasanya tidak bisa diganggu gugat di luar jam kerja tersebut. Sebaliknya, seorang ibu rumah tangga harus siap sedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ibu rumah tangga harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi dengan baik agar bisa menjalankan peran dengan baik.

Seorang ibu rumah tangga juga cenderung memprioritaskan kebutuhan keluarga di atas kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, memiliki sistem dukungan yang baik dari suami dan keluarga sangat penting. Dengan dukungan ini, seorang ibu rumah tangga dapat menjalankan perannya dengan lebih efektif.

 

Pertimbangan yang Harus Dipertimbangkan

Lalu, jika Anda harus memilih antara menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga, mana pilihan yang lebih baik? Pertanyaan ini tampaknya tidak akan pernah berakhir, karena setiap individu dan keluarga memiliki keunikan dan kebutuhan sendiri-sendiri.

Ketika sudah menjadi istri atau ibu, pilihan terbaik adalah tetap memprioritaskan peran sebagai ibu dan keluarga di atas pekerjaan. Tapi ini tidak berarti bahwa menjadi wanita karier adalah pilihan yang salah. Banyak wanita yang meraih sukses luar biasa dalam karier mereka sambil tetap menjalankan peran penting sebagai ibu.

Kedua pilihan ini memiliki konsekuensi yang berbeda dan memerlukan perencanaan yang matang. Pertimbangan ini sering kali melibatkan diskusi panjang dengan pasangan.

Untuk membantu Anda dalam berdiskusi, berikut adalah empat hal penting yang perlu dibahas dan disepakati:

 

1. Tujuan Karier

Jika tujuan Anda untuk bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan, maka berkarier bisa menjadi alternatif yang baik untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga. Namun, penting untuk mempertimbangkan apakah potensi penghasilan yang diperoleh sepadan dengan waktu yang dihabiskan untuk bekerja. Idealnya, waktu kerja sebaiknya masih memungkinkan Anda untuk menjalankan tugas-tugas harian sebagai ibu rumah tangga. Ini termasuk menyiapkan sarapan, mengantar anak sekolah, dan memasak makan malam. Jika tujuan karier Anda lebih kepada pengembangan diri atau mencapai cita-cita pribadi, maka Anda harus berhati-hati agar tidak terlalu tenggelam dalam obsesi tersebut. Pada akhirnya, tugas utama Anda sebagai ibu harus tetap terpenuhi. Dengan menciptakan keseimbangan antara karier dan tanggung jawab keluarga, seorang ibu yang bekerja dapat menjadi panutan bagi anak-anaknya, membantu mengubah pandangan bahwa wanita tidak harus selalu berada dalam posisi yang inferior.

 

2. Kepala Keluarga

Dampak yang muncul ketika karier seorang ibu lebih sukses daripada suaminya adalah adanya dominasi ganda dalam keluarga. Ini bisa menyebabkan ketegangan di dalam hubungan dan bahkan potensi perpecahan. Masalah ini bisa menjadi lebih rumit ketika anak-anak terlibat. Oleh karena itu, pembagian tanggung jawab di dalam keluarga harus jelas dan konsisten.

 

3. Waktu

Salah satu tantangan terbesar adalah membagi waktu dengan bijaksana. Kesibukan dalam pekerjaan dapat membuat waktu yang bisa dihabiskan dengan anak-anak semakin terbatas. Pertanyaannya adalah siapa yang akan menemani anak-anak belajar, berbelanja, atau menyiapkan makan malam. Pilihan liburan keluarga juga bisa menjadi lebih sulit karena perlu menyelaraskan jadwal cuti. Untuk menghindari konflik, penting untuk membuat kesepakatan bersama tentang bagaimana waktu akan diatur sejak awal dan siap untuk berkompromi jika ada situasi yang membutuhkan fleksibilitas.

 

4. Interaksi dengan Rekan Kerja

Ketika bekerja, seorang ibu akan berinteraksi dengan rekan kerja, baik sesama wanita maupun pria. Interaksi ini tidak hanya terjadi di tempat kerja tetapi juga di luar kantor. Pertemanan yang terjalin biasanya menyenangkan karena membawa nuansa baru dalam kehidupan. Bagi yang bekerja, menjaga keseimbangan antara pekerjaan, sosialisasi dengan rekan kerja, dan waktu bersama keluarga bisa menjadi tantangan tersendiri. Penting untuk menetapkan prioritas bersama pasangan dan menjaga komunikasi yang baik. Jika pasangan memiliki masalah dengan kecemburuan, penting untuk berhati-hati agar tidak melanggar batas yang dapat memicu konflik yang tidak perlu.

Baca Juga: Tips Jantung Sehat untuk Wanita Karier

Oleh karena itu, tidak ada yang benar atau salah antara menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga. Yang terpenting adalah membuat pilihan yang sesuai dengan nilai dan prioritas pribadi, serta berkomunikasi dengan pasangan sebelum membuat keputusan yang terbaik untuk keluarga. 

Selain itu, baik ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja harus memprioritaskan kesehatan keluarga tanpa mengabaikan kesehatan diri. Ini bisa dicapai dengan memiliki pola pikir dan gaya hidup sehat serta memastikan tubuh tetap aktif untuk menghindari risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Apabila Anda ingin berkonsultasi dan masih memiliki pertanyaan lainnya, Anda bisa bertanya di Tanya Ahli. Anda juga bisa menemukan tips lainnya di Daya.id. Yuk! segara daftarkan diri Anda agar dapat memperoleh informasi serta manfaat yang lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

12 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Roy Ivan Fidelis

27 November 2023

Paling sulit buat ambil dua-duanya Lebih sulit lagi kalau gk ambil salah satunya Rumit memang HAHAHHAHA

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

19 Oktober 2023

Mantap

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

19 Oktober 2023

Mantap

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

16 Oktober 2023

Trimakasih infonya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS