Kisah Sukses Manajemen Keuangan Keluarga dari Seorang Istri

Dirilis

16 Maret 2024

Penulis

Afifah Ika Kurniawati

Narasumber

Pratiwi Eka Puspita

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

Mengatur keuangan keluarga bisa satu tingkat lebih rumit dibanding mengatur keuangan pribadi. Paling tidak itu yang dirasa Pratiwi Eka Puspita, seorang istri dan ibu dari 1 anak, yang menjadi “manajer keuangan” di keluarganya. Mengalami perubahan menjadi seorang istri, membuatnya tersadar bahwa pengetahuan mengenai pengelolaan uang sangatlah penting. Wanita yang dikenal sebagai Tiwik ini mengikuti kelas dari Investing Mom yang mengubah perspektifnya terhadap keuangan. Berkat kelas ini, ia dan suami berhasil mencapai target keuangannya dengan melunaskan cicilan rumah lebih cepat. 

Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana perjalanan Tiwik mengatur uang keluarga dan strateginya mencapai target keuangan keluarga.

 

Menambah Pengetahuan sebagai Bekal Mengelola Keuangan Keluarga

Dari sebelumnya hanya mengatur keuangan pribadi, Tiwik berubah peran menjadi “manajer keuangan” di keluarganya. Dengan kondisi penghasilan suami tetap sedangkan penghasilannya sendiri yang tidak menentu sebagai freelancer, dibutuhkan strategi agar uang yang dimiliki tidak habis begitu saja. Selain itu, kondisi pandemi COVID-19 juga mendorongnya untuk meningkatkan pengetahuan mengenai finansial.

Salah satu upaya yang ia lakukan, yaitu belajar dari ahlinya. Saat itu, ia mengikuti kelas Investing Mom secara online dengan Dian Savitri. Berkat kelas ini, kemampuan mengelola uang menjadi meningkat. Misalnya, seperti ketika mengeluarkan uang untuk bersenang-senang, ia pernah merasa bersalah menggunakan uang tersebut karena menurutnya lebih baik berhemat saja. Berkebalikan dengan itu, ia kini bisa bersenang-senang dengan keluarganya berkat pengelolaan uang yang lebih baik. Sebagai pemasukan tambahan, ia juga mencoba berinvestasi dari bekal kelas keuangan yang diberikan. Selain kedua dampak positif tersebut, pengaruh signifikan yang ia rasakan dari kelas ini adalah Tiwik dan suaminya berhasil melunaskan rumah sebelum masa angsuran berakhir. Awalnya, ia beranggapan bahwa melunaskan sampai masa tempo merupakan jalan terbaik. Padahal, setelah dikonsultasikan dengan ahlinya, ternyata menyelesaikan angsuran jauh lebih menguntungkan.

Baca Juga: Apakah Keuangan Keluarga Anda Sehat?

 

Komunikasi, Aspek Penting Keuangan Keluarga


Komunikasi menjadi aspek yang sangat penting untuk keharmonisan keluarga, terlebih lagi ketika berbicara keuangan. Sebagai “manajer keuangan” di keluarga, Tiwik diberikan kuasa penuh oleh suaminya bagaimana ia mengelola keuangan keluarga. Meskipun demikian, ia tetap berdiskusi dengan suaminya ketika mengalokasikan pendapatan. Ia juga memastikan bahwa hasil diskusi sudah winwin solution sehingga menguntungkan kedua belah pihak.

Agar pengelolaan uang berjalan dengan baik, Tiwik juga secara aktif memonitor dan me-review keuangan keluarganya. Misalnya saja, ia kerap membuat laporan pengeluaran riil baik secara mingguan/bulanan agar tetap on track. Tak lupa, ia juga menginformasikan hal ini pada suami sehingga keduanya memiliki awareness yang sama terhadap pengeluaran berjalan. Lebih dari itu, Tiwik dan suami juga akan mengevaluasi keuangan mereka selama setahun sebagai bagian dari revolusi awal tahun keluarga. Dari situlah, akan didiskusikan cara perbaikan dari tahun sebelumnya dan ditetapkan juga target-target baru.

Baca Juga: 5 Tips Merencanakan Keuangan Keluarga

 

Berinvestasi untuk Jangka Panjang


Selain pengelolaan uang, Tiwik juga menambah pengetahuan baru mengenai investasi dari kelas ini. Sejak itu, ia sudah mulai berinvestasi sesuai dengan kemampuan dan batas risiko yang ia dapat tanggung. Bentuk investasi yang ia lakukan juga bermacam-macam mulai dari obligasi, reksadana, saham, p2p lending, dan juga emas. Adapun sedikit tips investasi darinya, yaitu investasilah di berbagai bentuk investasi sesuai dengan sumber daya yang Anda miliki. Dalam menentukan jumlah persentase atau besaran investasi, cobalah disesuaikan dengan harga atau kondisi di pasar.

Itulah informasi mengenai bagaimana Tiwik mengatur keuangan keluarganya. Dari kisahnya, dapat dipelajari bahwa komunikasi menjadi aspek penting dalam mengatur keuangan keluarga. Komunikasi ini meliputi diskusi alokasi pendapatan serta review dan monitoring pengeluaran. Diperlukan juga evaluasi agar dapat lebih baik lagi kedepannya.

Tiwik juga mendorong Sobat Daya agar mengikuti jejaknya dengan memulai mengatur keuangan. Mulailah dari langkah kecil, seperti mengatur cash flow. Pengaturan keuangan juga tidak harus sesuai dengan rumus yang ada, disesuaikanlah berdasarkan kondisi keuangan Anda. Selain itu, hindari sifat FOMO dan membandingkan pencapaian orang lain. Karena pada dasarnya, setiap orang memiliki perjalanannya masing-masing. Jika dirasa sulit, cobalah untuk menghindari sosial media ataupun rehat sejenak.

Jika Anda ingin mengetahui cara mengelola keuangan pribadi atau pertanyaan lainnya seputar keuangan, Anda dapat mencari informasinya di daya.id. Anda juga dapat mengonsultasikan kondisi keuangan Anda kepada ahli keuangan Dian Savitri dengan log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS