Dirilis

03 Januari 2019

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Selamat datang generasi Z di dunia kerja. Selamat berkenalan lagi dengan kelompok generasi yang lebih menantang dari milenial.

Isu milenial saja masih terasa hangat, tapi sekarang sudah ada junior para milenial, yaitu generasi Z. Generasi didefinisikan lahir dalam rentang waktu tahun 1995-2014, meski ada teori yang menyatakan generasi Z lahir dari rentang 1993-2011. Namun, berbagai teori tersebut memiliki benang merah, generasi Z adalah generasi yang lahir di generasi yang sudah menikmati keajaiban teknologi usai kelahiran internet. Dan, bila generasi Z yang pertama lahir tahun 1995, artinya generasi Z tertua kini sudah berusia 23 tahun. Dan, mereka sudah siap atau bahkan telah memasuki dunia usaha dan kerja.

Bagi Anda yang lahir di era milenial atau bahkan sebelumnya akan menemukan karakter yang berbeda dari para Z, terutama ketika para Z bekerja. Berikut karakter para Z saat bekerja agar Anda tidak kaget dan cara “berdamai” batin dengan  mereka:

1. Akrab dengan teknologi internet hingga tidak bisa lepas saat bekerja
Wajar saja, sebab mereka lahir dalam jaman internet. Mereka akan sulit melepaskan ponsel pintar saat bekerja, mengecek media sosial lebih sering dari milenial, dan bisa melakukan Facetime sembari mengerjakan pekerjaan yang Anda minta.

Hadapi dengan: Daripada memaksa mereka meletakkan ponsel, sebaliknya berikan penegasan bahwa Anda tidak keberatan bila mereka aktif di media sosial. Setelah itu, tegaskan pula bahwa laporan atau pekerjaan mereka harus selesai tepat waktu. Berikan batasan-batasan bila mereka mengunggah hal yang berkaitan dengan pekerjaan di media sosial. Anda juga bisa membuat aplikasi pop up message di laptop atau pc mereka untuk berkomunikasi terkait pekerjaan dengan para Z. Lucunya, bisa saja lebih mudah menerima jawaban mereka melalui Whatsapp daripada langsung mereka katakan, padahal jarak meja Anda dan mereka hanya sejengkal.
 
2. Saat mereka sedang bekerja, tujuannya adalah untuk berkembang
Berbeda dengan generasi milenial yang membutuhkan kantor nyaman, fasilitas kantor, dan waktu yang fleksibel. Generasi Z membutuhkan kantor atau tempat kerja yang bisa membuatnya berkembang, memiliki asuransi kesehatan yang baik, gaji yang kompetitif, dan apresiasi dari bos.

Perlakukan para pekerja muda Z dengan: memuji bila hasil kerjanya bagus dan memberikan feedback saat mereka membuat kesalahan. Mereka juga lebih menyukai mentoring daripada dibiarkan melakukan segala hal sendirian. Sebab, mereka adalah generasi yang minim pengalaman dan Anda perlu memberikan arahan kerja yang jelas.

3. Kutu loncat, sama dengan milenial
Jangan berharap generasi Z memiliki loyalitas lebih tinggi daripada generasi milenial.  Ada beberapa alasan yang memengaruhi mereka pindah kerja: gajinya besar, sesuai passion, dan ada jaminan kerja lebih baik. Mereka setidaknya ingin bekerja minimal di empat perusahaan dalam hidupnya.

Buat betah para Z dengan: membakar jembatan atasan dan staf. Sama halnya dengan milenial, mereka bukan generasi yang bisa menerima jarak terlalu jauh dengan atasannya. Berikan suasana kerja yang nyaman untuk mereka berkembang dengan menjadi mentor, teman bicara yang menyenangkan, ramah digital, namun sekaligus atasan yang tegas untuk masalah yang mendasar. Anda harus lebih fleksibel lagi bila Anda menemukan Z yang memiliki potensi tinggi.

4. Profesional dalam bekerja dan menjaga privasinya
Berbeda dengan generasi milenial yang lebih terbuka, generasi Z lebih tertutup mengenai masalah pribadi. Mereka tidak suka adanya gangguan emosional yang berasal dari komentar-komentar yang ofensif. Namun saat bekerja, mereka mendorong diri mereka untuk tetap mengembangkan sikap profesional dalam bekerja.

Jaga hal ini dengan: menahan rasa ingin tahu akan kehidupan pribadi para Z. Selama pekerjaan mereka baik, memiliki etika kerja, dan tidak ada masalah latar belakang saat Anda merekrutnya rasanya tidak perlu mengorek kehidupan mereka di luar kantor. Jadilah, atasan dan rekan kerja yang profesional maka Anda akan mendapatkan respek dari para Z.

Tentunya, masih luas karakter yang dimiliki para Z. Namun, memahami poin pertama saja pasti akan membutuhkan toleransi dari para generasi X atau baby boomers. Jadi jangan ragu, membuka diri kepada para Z di dunia kerja karena siapa tahu mereka akan membantu Anda dalam bisnis atau karier Anda dengan kemampuan teknologi terkini mereka. 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

23 Oktober 2023

Keren 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

Artikel Terkait

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS