Dirilis

04 Desember 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Dalam dunia pekerjaan, mungkin Anda pernah memiliki permasalahan yang menyebabkan rasa sakit hati karena dikhianati oleh rekan kerja. Tentu keadaan ini sangat tidak nyaman. Pertanyaan pertama yang mungkin muncul adalah: Apakah Anda perlu memaafkan orang yang menjadi penyebab permasalahan, agar bisa menyelesaikan pekerjaan?

Tentu jawabannya “Ya”. Namun, memaafkan tidak harus berarti melupakan atau berpura-pura bahwa permasalahan tersebut tidak pernah terjadi.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa, siapa yang dapat memaafkan orang lain adalah orang-orang yang lebih bahagia, dan karenanya justru menjadi lebih produktif di tempat kerja.

Tentunya, dalam dunia kerja juga tidak boleh naif dan berpikir, kalau Anda tetap berusaha untuk berbaik hati maka orang tersebut akan menyadari bahwa ia salah dan hubungan akan baik kembali seperti sediakala.

Lalu, apa yang dapat dilakukan jika mengalami masalah dengan rekan kerja, dan Anda berkeyakinan bahwa masalah tersebut disengaja oleh rekan kerja untuk menjatuhkan Anda?

Prasyarat Sebelum Memaafkan

Sebelum menjawab pertanyaan bagaimana memaafkan rekan kerja, ada dua kondisi prasyarat yang perlu diingat.

Pertama, tidak seorangpun manusia yang sempurna. Setiap manusia memiliki potensi untuk melakukan kesalahan, namun tidak seorangpun akan merasa senang jika kesalahannya diketahui orang lain. Itu sebabnya manusia sering menutupi kesalahannya dan melibatkan orang lain untuk menutupi kesalahan dirinya.

Kedua, setiap individu memiliki sudut pandang yang berbeda. Seringkali kesalahpahaman terjadi karena masing-masing individu berpikir dari perspektif yang berbeda. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat dilakukan jika ada permasalahan dalam dunia kerja adalah berkomunikasi secara terbuka dan mencari jalan keluar untuk permasalahan tersebut.

Langkah-Langkah Memaafkan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam dunia kerja bukan hanya saling memaafkan melainkan juga mencegah permasalahan tersebut berulang. Untuk itu coba ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Cari waktu untuk dapat berbicara dengan tenang dengan rekan kerja Anda. Jangan sekali-sekali membicarakan masalah dalam keadaan marah dan penuh emosi negatif. Mulailah berkomunikasi dengan sedikit membuka diri dan menyatakan bahwa Anda merasa ada keadaan yang tidak nyaman dan perlu diselesaikan diantara Anda dan rekan kerja. Jika mempersepsikan ada keinginan yang sama dari rekan kerja Anda, maka lanjutkan pembicaraan secara lebih terfokus. Gunakan contoh keadaan yang konkrit, yang memang terjadi dan jelaskan mengapa Anda merasa tidak nyaman.

2. Coba pahami tujuan masing-masing yang ingin dicapai di tempat kerja dengan membicarakannya secara terbuka. Setiap manusia pada dasarnya memiliki tujuan positif, setidaknya untuk dirinya sendiri. Sayangnya, seringkali kita enggan menceritakannya pada orang lain, karena khawatir akan pandangan mereka. Idealnya tujuan yang ingin kita capai perlu sejalan dengan tujuan kerja, sehingga kita dapat bekerja penuh semangat dalam mencapainya. Jika diantara rekan kerja saling memahami tujuan masing-masing dan mendukung satu sama lain maka akan tercipta hubungan yang harmonis

3. Jika dapat memahami mengapa rekan kerja bersikap demikian, walaupun Anda tidak suka, maka akan lebih mudah memaafkannya. Jika Anda dapat bertukar pikiran secara positif, maka ungkapkan hal ini (bahwa Anda sekarang baru memahami tindakannya). Katakan bahwa Anda berharap bahwa di masa yang akan datang, rekan kerja Anda lebih terbuka untuk mengungkapkan permasalahannya.

4. Kalaupun pembicaraan dengan rekan kerja tidak berlangsung dengan baik, padahal Anda telah berusaha untuk membuka diri, maka hal tersebut berarti bahwa rekan kerja Anda belum siap. Ini juga merupakan alasan untuk memaafkannya, karena berarti rekan kerja Anda memiliki masalah yang lebih berat sehingga belum dapat melanjutkan hidupnya kearah yang lebih positif dan produktif.


Ayo, jadilah orang yang mudah memaafkan!
 

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

4.5

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS