Dirilis

21 Januari 2022

Penulis

Havie Abdul Gafur

Sebagai seorang pebisnis, Anda tidak hanya membutuhkan kesiapan modal, tetapi juga kesiapan mental dalam menjalankan bisnis. Kesiapan mental tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat. Dibutuhkan pengalaman yang tidak sebentar sehingga mental seorang pebisnis dapat kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Terlebih lagi jika seorang pebisnis ingin mewariskan bisnis yang sudah dibangun dan dijalankan bertahun-tahun lamanya kepada anak-anaknya. Kesiapan mental tersebut harus diajarkan sedini mungkin agar saat waktunya tiba bagi mereka menjalankan bisnis, mental mereka sudah siap menjalankannya. Namun, tidak mudah mengajarkan bisnis pada anak dan belum tentu anak tersebut berminat dalam menjalankan bisnis warisan keluarganya.

 

Siapkan Proses Mengarahkan Bisnis Keluarga Kepada Anak

Price Waterhouse Cooper (PWC) dalam surveynya mengenai bisnis keluarga di Indonesia di akhir tahun 2014, menemukan bahwa lebih dari 95% perusahaan di Indonesia merupakan bisnis keluarga dan pewarisan kepemimpinan dianggap sebagai salah satu prioritas perusahaan.

Alfredo De Massis, direktur Family Business Center di Lancaster University Management School dalam wawancara dengan CNBC di tahun 2016 menjelaskan bahwa sangat penting menyiapkan proses suksesi dalam bisnis keluarga karena hal tersebut merupakan satu pengalaman yang paling menyakitkan yang dapat ditemui oleh bisnis keluarga ketika harus bergerak dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Oleh karena itu, yuk simak  beberapa tips untuk mengarahkan bisnis keluarga pada anak yang dapat dilakukan berikut ini.

 

1.    Ajarkan untuk menghargai dan mengelola uang dengan baik

Sebagai orang tua, pasti kita selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita, terutama jika kondisi keuangan kita berkecukupan. Hal ini terjadi karena kita tidak ingin anak-anak kita mengalami kesulitan hidup yang pernah dirasakan oleh kita dalam perjalanan hidup kita. Hal ini tidak sepenuhnya salah, tetapi anak kita akan memiliki mental manja karena segala keinginannya selalu terpenuhi. 

Oleh karena itu, sebaiknya kita mengajarkan mereka sejak dini agar mereka paham bahwa bahwa mencari uang tidaklah mudah dan butuh usaha yang besar untuk mendapatkan uang serta tidak semua keinginan dapat terpenuhi dengan mudah. Misalnya saat mereka ingin mendapatkan sebuah mainan, ajarkan mereka untuk menabung terlebih dahulu sehingga mereka mesti menahan keinginan mereka itu hingga jumlah tabungan mereka mencukupi untuk membelinya. 

Selain itu, kita juga dapat memberikan pemahaman saat nanti mereka menjalankan bisnis, mereka juga mesti mengelola keuangan bisnisnya dengan baik seperti mereka mengelola keuangan pribadinya yang kita ajarkan sejak mereka kecil.

Baca juga: Belajar dari Runtuhnya Bisnis Nyonya Meneer

 

2.    Beri contoh dan libatkan anak dalam proses bisnis sejak dini

Anak pasti akan melihat orang tuanya dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, termasuk dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Banyak sekali anak yang saat besar tidak mau meneruskan bisnis keluarga karena mereka beranggapan bahwa menjalankan bisnis itu sulit, dan membuat orang tuanya tidak punya cukup waktu untuk keluarga karena sangat fokus dalam menjalankan bisnisnya. Belum lagi tekanan yang dialami oleh orang tuanya yang tergambar dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, sebagai orang tua pebisnis, kita sebaiknya mencontohkan ke anak-anak calon penerus bisnis keluarga bahwa menjalankan bisnis itu memang tidak mudah tetapi banyak pengetahuan dan hal yang menyenangkan yang bisa didapat dalam menjalankan bisnis tersebut dan kita menikmatinya. Serta meskipun banyak tantangan dalam menjalankan bisnis, tetapi hal tersebut tidak membuat kita memiliki waktu yang cukup dan hidup  ersama  ersama keluarga. 

Selain itu, sedini mungkin kita mesti melibatkan anak dalam proses bisnis sehari-hari sehingga mereka dapat memahaminya dengan baik. Misalnya, jka kita memiliki bisnis rumah makan, sesekali kita bisa mengajak anak-anak dan biarkan mereka melihat bagaimana kita menjalankan bisnis tersebut serta tidak tertutup kemungkinan, jika usia mereka mencukupi, mereka dilibatkan dalam proses bisnis tersebut. 

Baca juga: 3 Tips Siapkan Regenerasi Bisnis Keluarga

 

3.    Bentuk mental pebisnis pada anak

Ada beberapa beberapa mental pebisnis yang mesti diajarkan kepada anak sedini mungkin, seperti:

 

•    Bekerja keras dan tidak mudah menyerah

Menjalankan bisnis memang banyak tantangan, tetapi seorang pebisnis harus bekerja keras dan tidak menyerah dalam menjalankan bisnisnya.

 

•    Menikmati segala proses bisnis yang ada

Bisnis tidak hanya memiliki tantangan, tetapi banyak ilmu dan kompetensi lain yang didapatkan saat menjalankan bisnis. Maka, sebagai pebisnis harus menikmati segala proses yang ada dengan energi yang positif.

 

•    Memiliki visi yang jelas akan tujuan bisnisnya

Sebagai pebisnis harus memiliki tujuan dan mimpi yang jelas sehingga saat menjalankan bisnis memiliki target yang dapat dicapai dengan strategi yang disiapkan untuk mencapainya

Mewariskan bisnis keluarga kepada anak memang bukan suatu perkara yang mudah. Oleh karenanya, kita sebagai pebisnis, dapat memulai merencanakan proses suksesi bisnis keluarga tersebut sejak dini sehingga saat waktunya tiba, anak kita sudah lebih siap menjalankan bisnis keluarga yang kita wariskan. Untuk informasi lain terkait kesehatan, khususnya kesehatan mental, Anda dapat berkonsultasi dengan mitra ahli tepercaya kami di fitur Tanya Ahli. Dengan mendaftar di daya.id semua informasi terkait kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

4.3

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS