Dirilis

21 Pebruari 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Dalam menjalankan sebuah usaha, kita akan melakukan kegiatan akuntansi. Dalam kegiatan itulah kita akan mengenal jurnal penutupan atau jurnal penutup yang berarti sebuah jurnal yang dibuat diakhir periode akuntansi. Fungsi dari jurnal penutupan ini adalah sebagai laporan laba ditahan agar saldo yang dilaporkan dalam neraca dan laporan laba sesuai dengan saldo akhir laba yang terdapat pada buku besar.

Tujuan Pembuatan Jurnal Penutupan Usaha

Jurnal penutup ini memiliki tujuan penting bagi perusahaan, di antaranya:

  1. Menutup saldo yang terdapat pada perkiraan sementara, sehingga menjadi 0 (nol).
  2. Jumlah pada saldo akun modal sesuai dengan keadaan pada akhir periode, sehingga menjadi sama dengan yang dilaporkan di neraca.
  3. Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban periode tersebut dengan transaksi pendapatan dan beban pada periode berikutnya.
  4. Menyiapkan neraca awal untuk periode selanjutnya.
  5. Mempermudah proses audit jika diperlukan.
  6. Adanya informasi keuangan perusahaan yang setelah dibuatnya jurnal penutup mulai dari harta, kewajiban dan ekuitas.

Metode Pembuatan Jurnal Penutupan Perusahaan Dagang

Terdapat dua metode umum yang dapat digunakan untuk membuat jurnal penutupan, yaitu:

1. Metode Periodik

Umumnya metode ini digunakan pada perusahaan dagang dengan harga jual yang terbilang murah. Sehingga pada pelaksanaannya, alur keluar masuk barang dagangan tidak dicatat. Ciri khas lainnya dari metode ini adalah waktu pencatatan yang hanya dilakukan di akhir periode. 

Pembuatan jurnal penutupan dengan metode ini, pencatatan akun pembelian dilakukan pada debit transaksi pembelian barang. Sedangkan akun penjualan dicatat pada kredit transaksi penjualan. Pencatatan akun harga pokok penjualan juga tidak dilakukan dalam metode periodik.

Kelebihan metode periodik ini adalah Anda bisa mengetahui jumlah atau besarnya stok yang ada dalam gudang, sehingga stok barang bisa diketahui dengan pasti dan akurat. Sementara itu, kelemahan sistem ini adalah Anda tidak bisa mengetahui jumlah stok awal dan akhir dari suatu barang. 

2. Metode Perpetual

Pada metode ini, umumnya dilakukan perusahaan dagang dengan harga jual yang cukup mahal, namun terbilang jarang dilakukan. Pelaksanaannya dibuat secara terperinci dan terus menerus. Sehingga sangat detail dan cukup rumit. Pada metode perpetual ini, transaksi pembelian dicatat dengan mendebit akun persediaan barang sesuai harga beli. Sedangkan transaksi penjualan  dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang sesuai harga pokoknya.

Kelebihan metode ini adalah Anda tidak perlu melakukan perhitungan pada stok yang tersisa. Sebab, Anda bisa mengetahui jumlah stok yang ada di lapangan berkat adanya pencatatan yang dilakukan setiap waktu. Sementara itu, kekurangannya adalah metode ini menghabiskan waktu dan tenaga yang cukup banyak karena dilakukan setiap waktu. 

Cara Membuat Jurnal Penutupan Usaha yang Perlu Diketahui

Berikut bagaimana langkah serta cara pembuatan jurnal penutup yang sebaiknya dipahami pengusaha, diantaranya:

1. Menutup Akun Pendapatan dengan Saldo Kredit

Langkah pembuatan jurnal penutupan yang pertama adalah menutup akun pendapatan dengan menggunakan saldo kredit. Caranya dengan memindahkan rekening laba/ rugi. Pendapatan tersebut baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha maupun tidak. Sebagai contoh, misal sebuah usaha memiliki pendapatan sebesar Rp80.000.000 pada bulan November, maka akan dicatatkan sebagai berikut:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

30 November 2020

Pendapatan

Rp80.000.000

 

 

Ikhtisar Laba/Rugi

 

Rp80.000.000

2. Menutup Akun Beban Dengan Saldo Debit

Cara berikutnya adalah penutupan akun beban dengan saldo kredit Saldo beban yang ditutup adalah termasuk saldo yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan beban lain-lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha. Penutupan dilakukan dengan memindahkan rekening akun beban ke ikhtisar laba/rugi.

Sebagai contoh:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

30 November 2020

Ikhtisar Laba/Rugi

 

Rp15.000.000

 

Diskon Penjualan

Rp500.000

 

 

Beban Gaji

Rp12.500.000

 

 

Beban Iklan

Rp2.000.000

 

3. Menutup Saldo Akun Ikhtisar Laba Rugi

Langkah membuat jurnal penutupan ini dilakukan dengan cara memindahkan saldo akun ikhtisar laba/rugi ke akun modal. Pada tahapan ini, ada dua kemungkinan kondisi yang terjadi baik laba maupun rugi.

Jika perusahaan mengalami laba:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

30 November 2020

Ikhtisar Laba/Rugi

Rp65.000.000

 

 

Modal

 

Rp65.000.000

Jika Perusahaan Mengalami Rugi:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

30 November 2020

Modal

Rp5.000.000

 

 

Ikhtisar Laba/Rugi

 

Rp5.000.000

4. Menutup Akun Penarikan oleh Pemilik

Langkah terakhir adalah dengan melakukan penutupan akun atau prive pada akun pemilik modal pencatatanya adalah dengan memindahkan akun prive ke akun modal. Sebagai contoh:

Tanggal

Akun

Debit

Kredit

30 November 2020

Modal

Rp10.000.000

 

 

Prive

 

Rp10.000.000

5. Jurnal Penutupan Akhir

Setelah keempat cara atau langkah jurnal penutupan tersebut dilakukan, maka akan tertulis seperti:

Akun Ikhtisar Laba / Rugi

Saldo

 

 

 

 

 

Tanggal

Akun

Ref. Post

Debit

Kredit

Debit

Kredit

30 November 2020

Pendapatan

 

 

Rp80.000.000

 

Rp80.000.000

 

Beban

 

Rp15.000.000

 

 

Rp65.000.000

 

Laba Bersih

 

Rp65.000.000

 

 

 

Nah, itulah cara membuat jurnal penutupan untuk perusahaan dagang. Jurnal ini sangat penting dibuat agar pemilik usaha bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan dagang diakhir periode akuntansi. Diharapkan dengan contoh dan cara membuat diatas bisa menjadi referensi bagi para pengusaha pemula. Anda juga bisa berkonsultasi dengan praktisi & trainer UMKM dari Daya.id seputar jurnal keuangan yang ada di perusahaan. 

Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS