Dirilis

15 Juli 2022

Penulis

Qodri Perdana

Bagi beberapa orang, istilah investasi bisa menjadi hal yang mewah dan terkesan susah untuk dijangkau. Termasuk bagi Anda yang merasa gaji yang didapat baru sebatas Upah Minimum Regional (UMR)?

Ya, bagi sebagian kita investasi bisa terdengar seperti angan-angan yang sangat sulit untuk diwujudkan. Tapi jika Anda merasa begitu, bisa jadi itu lebih karena pengetahuan Anda tentang instrumen investasi masih terbatas, sehingga membuat Anda belum percaya diri apalagi berani untuk memulai investasi. Padahal, Anda juga bisa lho berinvestasi meski saat ini gaji Anda masih sebatas UMR.

 

Investasi Bagi Karyawan Bergaji UMR

Sebagian investasi yang diketahui orang awam adalah investasi besar, seperti rumah, tanah, atau instrumen investasi dengan modal besar lainnya. Tapi Anda jangan pesimis dulu. Semua bisa berinvestasi asal tahu cara mengatur keuangannya. Iya, pernahkah Anda mendengar bahwa Anda bisa memulai investasi dengan modal awal Rp100.000?

Namun sebenarnya, berapapun nominal awalnya, jika Anda belum mempunyai strategi sebagai pemula, maka rencana berinvetasi hanyalah berupa khayalan. 

Yuk kita lihat beberapa tips dibawah ini, agar Anda bisa memulai berinvestasi walaupun pendapatan Anda baru sebesar UMR.

 

1.    Kuatkan Motivasi dan Tujuan dalam Berinvestasi

Sebelum memulai investasi, hal fundamental yang perlu Anda persiapkan adalah tujuan Anda dalam berinvestasi. Mengapa? Karena tujuan tersebutlah yang akan membuat Anda terus termotivasi untuk berdisiplin dan konsisten dalam menyisihkan uang untuk berinvestasi. 

Jika Anda belum menemukan tujuannya, tanyakan kepada diri Anda. Mengapa Anda harus berinvestasi. Misalnya setelah Anda renungkan, Anda mempunyai mimpi untuk beribadah haji dengan orang tua, yang dimana memerlukan dana yang cukup besar dalam jangka waktu tertentu. 

Anda juga dapat menuliskan mimpi tersebut yang mungkin bisa Anda tempel di dinding kamar sehingga setiap Anda sebelum tidur, Anda akan teringat tujuan dari investasi Anda.

 

2.    Segera Buat Pos Pengeluaran dan Disiplin Terhadap Pengeluaran


Membuat pos pengeluaran bukan hanya penting untuk Anda yang masih mendapatkan gaji UMR. Pada dasarmya pos pengeluaran ini perlu dilakukan oleh semua orang agar dapat aliran uang sesuai dengan kebutuhan, prioritas dan keperluan Anda serta mana yang bisa diolah untuk tabungan atau investasi.

Menurut Prita Ghozie, ahli perencanaan keuangan dan CEO Zap Finance, pembagian pos pengeluaran ini dapat dibagi 6 yaitu Zakat (social atau sedekah), Assurance, Present Consumption, Future Spending, Investment.

 

•    Sedekah atau Berbagi ke Sesama

Pada pengeluaran bersedekah sebesar 5% dari penghasilan. Ia percaya bahwa apapun kepercayaan kita, penghasilan harus disisihkan untuk berbagi kepada sesama.

 

•    Assurance

Pada pengeluaran assurance, 10% dari penghasilan. Ia menyatakan pos tersebut bukan hanya untuk asuransi namun juga dana darurat yang dipersiapkan untuk kejadian yang tidak diinginkan terjadi. 

 

•    Present Consumption

Present consumption akan dibagi 2 yaitu kebutuhan bulanan dan kebutuhan hiburan , sudah cukup jelas biaya yang akan dikeluarkan adalah untuk kebutuhan dasar seperti makan, listrik, biaya kos, atau cicilan atau kebutuhan bulanan wajib lainnya sebesar 60%. Sedangkan biaya hiburan 10% dari penghasilan.

 

•    Future Spending

Alokasi 5% untuk future spending dapat dikatagorikan sebagai pengeluaran yang bersifat jangka menengah seperti cicilan kendaraan bermotor.

 

•    Investasi

Nah, untuk investasi sendiri, merupakan pengeluaran yang belum terasa langsung manfaatnya untuk saat ini, akan tetapi akan berguna untuk masa depan. Anda dapat mengalokasikan 10% dari gaji yang diterima.

 

3.    Pelajari Instrumen Investasi yang Ada dan Sesuai dengan Profil Risiko dalam Berinvestasi


Di zaman digital ini, banyak sekali aplikasi ataupun iklan yang menggunakan istilah investasi. Anda harus sungguh berhati-hati, karena jika Anda salah langkah, maka bukan keuntungan yang Anda dapatkan, melainkan teror kerugian yang mengancam keuangan Anda bahkan mengancam keluarga Anda.

Banyak instrumen investasi yang beragam dan sesuai dengan profil risiko Anda. Profil risiko dimaksudkan agar Anda mengetahui indikator tingkat toleransi Anda terhadap risiko yang mungkin akan terjadi. 

Nah, untuk mengetahui profil risiko Anda dapat berdiskusi dengan manajer investasi atau perusahaan investasi yang sudah mendapatkan izin OJK.

Hal di atas tidak selalu mudah dan tidak selalu sulit, selamat mencoba! Konsultasikan kepada ahli kami untuk strategi usaha lainnya

Untuk informasi lainnya terkait tips keuangan dan usaha. Anda bisa medapatkan nya secara gratis di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan dan usaha bisa diakses dengan sangat mudah dan kapan saja!. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! 

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Sri Mulharyanto

04 Januari 2023

👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS