Dirilis

04 Maret 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Dalam pelaksanaan bisnis, kita akan menemui beberapa istilah penting yang terkadang seringkali ditemui atau bahkan baru dikenal. Depresiasi salah satunya. Tahukah Anda apa yang artinya? Secara garis besar, depresiasi adalah pengurangan. Bagaimana maksud dan juga pengaplikasiannya dalam kebutuhan berbisnis? Mari simak uraiannya berikut ini.

 

Pengertian Depresiasi


Dalam ranah usaha, depresiasi adalah pembuatan alokasi secara sistematis untuk mengurangi atau menyusutkan aset selama umur manfaatnya. Dalam artian, yang dikurangi adalah harta perusahaan yang menggunakan biaya operasional. Secara umum, penerapan depresiasi ini akan berpengaruh pada laporan keuangan juga perubahan pajak penghasilan.
Seringkali depresiasi dikaitkan dengan kerugian, namun sebetulnya menurut seorang akuntan yang memahami pelaporan keuangan, depresiasi adalah salah satu alat untuk pengalokasian biaya usaha.


Metode Depresiasi untuk Perusahaan



Dalam pelaksanaannya di sebuah perusahaan, terdapat beberapa metode depresiasi yang biasa dilakukan, dengan studi kasus seperti contoh di bawah ini:
a. Biaya Mesin Produksi Baru = Rp300 juta
b. Estimasi Waktu Manfaat = 3 tahun
c. Estimasi Nilai Sisa = Rp30 juta
d. Umur Produktif = 10 ribu jam

Berdasarkan data di atas, metode yang dapat digunakan antara lain:



1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode depresiasi ini terbilang paling sering digunakan. Fokusnya pada penyusutan sebagai fungsi dari waktu dan bukan dari fungsi penggunaan. Dengan rumus perhitungan:
Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) : (Masa Manfaat Aset)
Beban penyusutan = (Rp300 juta – Rp30 juta) : 3 = Rp  juta

 

2. Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)

Metode depresiasi berikutnya merupakan metode penyusutan dipercepat. Maksudnya, penyediaan biaya penyusutan lebih tinggi pada tahun awal dan beban rendah pada periode selanjutnya. Ada dua bagian dari metode ini, yaitu:
a. Metode Jumlah Angka Turun
   Perhitungan penyusutannya menggunakan pecahan dengan pembilang angka tahun (3+2+1=6) dan jumlah tahunnya menjadi penyebut (3/6,2/6,1/6).
b. Metode Saldo Menurun
   Menggunakan biaya penyusutan dalam persentase, yang mana berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus.

 

3. Metode Aktivitas (Unit Penggunaan atau Produksi)

Metode ini diambil dari asumsi penyusutan sebagai fungsi dari produktivitas atau penggunaan aset, bukan dari waktunya. Namun metode ini punya keterbatasan karena tidak tepat digunakan pada situasi penyusutan berdasarkan waktu yang bukan aktivitas.
Misalnya:
produksi digunakan 3.000 jam di tahun pertama, maka beban penyusutannya dapat dihitung sebagai berikut:
Beban penyusutan = [(Rp 300 juta – Rp 30 juta) x 3.000]: 10 ribu = Rp81 Juta


4. Metode Depresiasi Khusus

Dalam pengertian di atas, depresiasi bertujuan untuk mengetahui manfaat penyusutan aset perusahaan. Namun nyatanya, pada beberapa kasus, perusahaan tidak dapat menggunakan satu metode saja. Hal tersebut biasanya dikarenakan aktiva yang unik ataupun membutuhkan penerapan khusus. Ada dua metode khusus yang dapat digunakan pada kasus tersebut:
a. Metode kelompok dan gabungan
   Yang sering digunakan pada aktiva cukup homogen dengan  fungsi yang hampir sama.
b. Metode campuran dan kombinasi
    Yang diterapkan sesuai dengan keinginan akuntan.

Demikian informasi mengenai depresiasi dalam usaha yang merupakan perhitungan penyusutan aset dari bisnis tersebut. Depresiasi adalah salah satu tips agar keuangan usaha anda tidak bocor dan merugi juga untuk mengetahui pelaporan keuangan yang dilakukan oleh seorang akuntan. Sekaligus mengetahui kondisi atau keadaan dari perusahaan.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan business coach seputar kondisi keuangan perusahaan dan cara mengaturnya dengan tepat.

Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS