Dirilis

06 Januari 2022

Penulis

Alin Kristiasti Fohan

Pandemi COVID-19 yang mewabah di Indonesia sejak 2020 lalu tentunya mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Banyak bisnis yang dipaksa menyerah hingga tutup, tidak sedikit juga orang-orang yang kehilangan penghasilan. Namun, di tengah semua itu, masih banyak juga kok pengusaha yang optimis bisa bertahan dengan berbagai upaya yang dilakukan demi kelangsungan bisnis misalnya melalui strategi marketing. Anda salah satunya?

Namun tahukan Anda, banyaknya metode marketing yang ada nyatanya tidak serta merta ampuh dan cocok dilakukan terutama di masa pandemi ini. 

Dilansir jurnal.id, McKinsey, sebuah biro konsultan manajemen global asal Amerika, menyebutkan, di saat krisis terutama pandemi COVID-19, konsumen akan memutuskan untuk membeli sesuatu berdasarkan apa yang mereka paling butuhkan. Masih dilansir jurnal.id, pernyataan ini ditegaskan juga dalam riset yang dilakukan Marketing Dive bahwa pelanggan akan memilih produk yang memiliki empati kepada konsumen di saat susah. Dengan demikian, empati bisa dimanfaatkan sebagai strategi marketing untuk menciptakan customer engagement.

Dengan marketing empati, Anda lebih mudah menyentuh emosi pelanggan dan dirasa lebih menarik dibandingkan hardselling, sehingga Anda bisa melayani mereka dengan lebih baik. Apalagi menurut menurut penelitian Braze Brand Humanity Index, 65% pelanggan lebih setia kepada merek yang menurut mereka memiliki  human connection daripada yang berjualan semata. Bagaimana caranya?

Simak 4 contoh marketing empati yang bisa Anda coba berikut ini yuk!

 

1.    Informasikan operasional bisnis Anda

Saat pandemi, orang-orang lebih peduli dengan kebersihan dan ingin memastikan produk dan jasa yang didapat minim risiko penularan virus. Untuk membuat mereka merasa aman dan percaya dengan produk dan jasa yang Anda tawarkan, Anda bisa membuat video atau live di media sosial untuk menunjukkan proses produksi yang Anda lakukan, protokol kesehatan yang diterapkan serta kondisi karyawan. 

Misalnya, Anda yang berbisnis kuliner bisa membuat video yang berisi bagaimana Anda mengolah dan mengemas makanan dengan memakai double masker dan sarung tangan, Anda juga bisa sebutkan jika Anda dan karyawan sudah divaksin. 

Informasikan juga jika pengiriman mengalami keterlambatan karena PPKM ya!

 

2.    Ajak pelanggan terlibat langsung


Keterlibatan pelanggan pada bisnis Anda merupakan cara memberikan empati yang terbaik. Misalnya, buka komunikasi dengan pelanggan mengenai opini mereka dan masukan untuk perbaikan produk atau jasa Anda. Dengan demikian pelanggan merasa didengar dan timbul rasa memiliki terhadap merek Anda.

Anda juga bisa ajak pelanggan berbagi. Misalnya hasil penjualan produk akan disumbangkan ke pihak yang membutuhkan seperti bantuan kepada tenaga kesehatan atau ke koordinator bantuan isoman.

 

3.    Fleksibel dan layanan pasca penjualan yang andal

Fleksibilitas dalam metode pembayaran merupakan salah satu yang bisa Anda tawarkan di masa pandemi ini, terutama kepada orang-orang yang mengindari pembayaran cash untuk memininalisir risiko penyebaran virus.

Layanan pasca penjualan bisa dilakukan dengan memperpanjang masa garansi atau layanan konsultasi gratis agar pelanggan merasa aman bahkan setelah transaksi jual beli selesai. Mereka jadi tidak ragu untuk membeli di tempat Anda lagi deh.

 

4.    Kampanye bisnis yang personal


Tidak asal promosi, di masa pandemi konten promosi Anda haruslah berkesan bahwa Anda mengerti masalah pelanggan dan berada di kondisi yang sama sehingga pelanggan merasa Anda peduli. 

Misalnya, kampanye beberapa waktu lalu bertagar #dirumahaja yang dimanfaatkan salah satu perusahaan transportasi online untuk promosi, dan meyakinkan pelanggan bahwa mereka bisa membantu melakukan apa yang dibutuhkan sementara pelanggan hanya tinggal menunggu di rumah. Padahal, tujuannya agar pelanggan menggunakan jasa mereka. Cerdas!

Nah, itulah beberapa contoh yang bisa ditiru untuk melakukan marketing empati. Pada dasarnya, marketing ini menekankan bahwa bagaimana transaksi bisnis juga memberi manfaat kepada pelanggan, bukan menguntungkan Anda saja.

Jadi, tidak ada salahnya bila Anda melihat kembali strategi marketing yang dijalankan pada bisnis Anda saat ini. Mungkin saja ini adalah saat yang tepat untuk Anda mencoba menerapkan strategi marketing empati seperti beberapa contoh diatas.

Daftarkan diri Anda ke daya.id untuk mendapatkan informasi tepercaya sesuai kebutuhan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha, silakan ajukan pertanyaan Anda di kolom Tanya Ahli!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

M yusuf hutasuhut

07 Januari 2022

👍👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS