Dirilis

12 Juli 2023

Penulis

Ariematea Kristiawan

Selain digunakan sebagai metode untuk mempromosikan produk, branding juga seringkali dibutuhkan untuk membangun citra perusahaan dan juga meningkatkan loyalitas produk (branding awareness) pada konsumen. Namun bagaimana dengan usaha jasa? Perlukah membangun branding untuk usaha jasa? 

Seperti yang Anda ketahui, usaha jasa merupakan salah satu usaha yang ditawarkan dalam bentuk layanan. Dalam arti, jika dalam usaha barang/produk, penjual akan menawarkan produk/barang. Maka dalam usaha jasa, penjual biasanya akan memberikan sebuah layanan. 

Dimana nantinya, konsumen/pelanggan akan memberikan sejumlah uang, sebagai biaya pelayanan. Beberapa contoh dari usaha jasa ini antara lain usaha barbershop, layanan ekspedisi, laundry, jasa fotokopi, bengkel motor dan mobil, dan sebagainya. 

Adapun karakteristik dari usaha ini antara lain tidak berwujud fisik, serta harga yang ditawarkan biasanya tidak memiliki patokan tertentu. Dalam arti, biaya layanan yang diberikan oleh jasa yang satu, mungkin saja akan berbeda dengan biaya layanan yang ditawarkan oleh jasa lainnya. Meskipun keduanya menawarkan layanan yang sama. 

Hal ini tentunya sangat berbeda dengan karakteristik yang ada dalam usaha produk/barang. Dimana dalam jasa produk/barang tersebut, semua penjual mungkin akan menetapkan harga yang sama pada produk serupa. Meskipun mungkin ada perbedaan harga, namun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh.
Misalnya harga untuk produk shampo dengan brand tertentu umumnya akan sama, meskipun produk tersebut dijual di sejumlah tempat yang berbeda. Dengan adanya karakteristik tersebut, memungkinkan proses branding sangat dibutuhkan dalam usaha produk/barang tersebut. Sehingga produk/barang bisa lebih dikenal masyarakat.

Bukan hanya itu saja, proses branding juga dibutuhkan agar masyarakat sebagai konsumen bisa memiliki loyalitas tinggi (branding awareness) terhadap barang/produk tersebut. Namun bagaimana dengan usaha jasa? Perlukah membangun branding untuk usaha jasa?

Sebenarnya, baik itu usaha produk/barang maupun usaha jasa. Keduanya jelas membutuhkan proses branding. Hanya saja, cara dan metode branding yang dilakukan di kedua jenis usaha tersebut, mungkin saja ada sedikit perbedaan. Dimana penjelasan mengenai hal ini akan diberikan dalam pembahasan di bawah ini.

Baca Juga: Tipografi Dasar yang Perlu Anda Pelajari untuk Branding

 

Perbedaan Branding Usaha Produk dengan Branding Usaha Jasa

Perbedaan branding usaha produk dengan jasa bisa dilihat dari sisi sifat, karakteristik pemasaran, dan cara berinteraksi dengan konsumen.

 

Dilihat dari Sifat Usaha

Perbedaan antara branding usaha produk dan branding dari usaha jasa bisa terlihat dari sifat usaha yang dilakukan. Dimana usaha produk tentunya bisa dirasakan oleh panca indera. Dalam arti, barang/produk memiliki fisik tertentu, yang bisa dilihat dan disentuh, bahkan mungkin bisa dirasakan.

Sementara usaha jasa tidaklah demikian. Dalam arti, jasa umumnya berbentuk sebuah layanan, dan tidak bisa dilihat secara fisik. Dengan demikian, membangun branding untuk usaha jasa ini akan berbeda dengan membangun branding untuk usaha produk/barang.

Dengan kata lain, jika dalam usaha produk, proses branding umumnya dilakukan dengan menawarkan produk dengan menampilkan/memperlihatkan produk itu sendiri. Dalam arti, calon konsumen bisa dengan mudah melihat atau mungkin mencoba produk, saat produk tersebut dipromosikan.

Namun karena usaha jasa ini bersifat layanan, maka tentunya branding yang dilakukan haruslah difokuskan dengan cara memikirkan bagaimana konsumen bisa mendapatkan pengalaman terbaik setelah mendapatkan layanan yang diberikan pelaku jasa.

 

Dilihat dari Karakteristik Pemasaran Usaha    

Karena memang, usaha produk ini lebih menonjolkan produk yang dijual, maka tentunya proses branding yang dilakukan hendaknya bisa dilihat secara visual. Dalam arti, calon konsumen bisa melihat bentuk dari produk tersebut, bahkan mungkin bisa mencoba produk tersebut. Sehingga calon konsumen bisa langsung mengetahui kualitas dari produk yang dijual.

Sedangkan untuk membangun usaha jasa, setidaknya Anda perlu melakukan beberapa tindakan, yang bisa meninggalkan kesan/pengalaman yang baik terhadap calon konsumen. Sehingga calon konsumen tersebut mau memakai jasa Anda kembali. 

Misalnya, jika Anda membuka usaha barbershop, Anda bisa melakukan promosi/branding dengan menawarkan cukur rambut gratis untuk 1 orang di lingkungan tempat Anda bekerja. Jika calon konsumen tersebut merasa puas, maka bukan tak mungkin, dia pun akan mempromosikan usaha jasa tersebut ke teman, saudara, ataupun kenalannya.

 

Cara Interaksi dengan Konsumen

Perbedaan lainnya antara branding pada usaha produk dan yang sering dilakukan pada usaha jasa tak lain yaitu bisa dilihat dari cara penjual dalam berinteraksi dengan konsumen. Dalam arti, jika pada usaha produk, penjual biasanya hanya melakukan interaksi secara satu arah.

Dengan kata lain, penjual akan mempromosikan produk dengan melakukan presentasi langsung dengan konsumen. Sebaliknya, penjual/pelaku usaha jasa biasanya akan melakukan interaksi secara dua arah. Dalam arti, selain penjual jasa itu sendiri, konsumen juga biasanya akan dilibatkan secara aktif. 

Misalnya saat Anda akan melakukan branding dengan melakukan cukur rambut gratis. Selain Anda sendiri selaku pencukur rambut (barber), Anda juga membutuhkan calon konsumen, yang akan membantu Anda selama proses branding berlangsung. Dengan kata lain, Anda membutuhkan persetujuan dari calon konsumen, untuk mempromosikan layanan dari usaha jasa yang Anda jalankan.

Baca Juga: Elemen dan Pentingnya Visual sebagai Brand Identity untuk Menarik Konsumen

 

Tips Membangun Branding Usaha Jasa


Berikut ini tips yang bisa Anda coba untuk membangun branding usaha jasa.

 

Menentukan Visi dari Usaha Jasa yang Anda Miliki

Tips pertama yang perlu dilakukan untuk membangun branding untuk usaha jasa ini yaitu dengan menentukan visi dari usaha jasa yang Anda jalankan. Misalnya, jika Anda membuka usaha jasa fotokopi, Anda bisa menentukan visi tak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan pelajar/mahasiswa dalam mendapatkan salinan dokumen yang mereka butuhkan, dalam bentuk salinan fotokopi.

 

Menentukan Target Pemasaran

Tips lainnya dalam membangun branding untuk usaha jasa yaitu dengan menentukan target pemasaran. Misalnya jika Anda membuka usaha jasa fotokopi, maka Anda bisa mencari lokasi usaha di sekitar kawasan kampus maupun sekolah. 

Dengan demikian, selain bisa mendapatkan konsumen, Anda juga bisa mewujudkan visi usaha yang sebelumnya telah Anda buat, yang tak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan pelajar dan mahasiswa dalam mendapatkan salinan fotokopi.

 

Membuat Logo

Bukan hanya untuk usaha produk jasa, Anda selaku pelaku usaha jasa juga disarankan untuk membuat sebuah logo usaha. Pastikan Anda membuat logo usaha yang mudah diingat oleh konsumen dan calon konsumen Anda.

 

Berikan Layanan Terbaik

Karena usaha jasa yang Anda jalankan difokuskan pada pemberian layanan (jasa). Maka tentunya cara branding yang tepat adalah dengan memberikan layanan yang terbaik. Sehingga konsumen bisa merasa puas dengan layanan yang diberikan, yang memungkinkan konsumen tersebut bisa kembali lagi di lain waktu, untuk mendapatkan layanan yang serupa.

 

Minta Review Konsumen dan Buatlah Kolom Testimoni

Setelah melakukan tips diatas, maka selanjutnya, Anda bisa meminta review dari konsumen Anda. Jika Anda memiliki website bisnis, Anda bisa membuat sebuah kolom testimoni, dan memasukkan review konsumen di kolom tersebut, sebagai cara untuk menarik pelanggan/konsumen baru.

 

Melakukan Branding di Media Sosial

Bisa dibilang, di masa ini, hampir semua proses branding bisa dilakukan di media sosial. Termasuk dengan proses branding untuk usaha jasa. Khusus untuk yang satu ini, Anda bisa melakukan branding di media sosial dengan cara mengupload foto-foto layanan dari jasa yang Anda berikan, hingga review dan testimoni dari para pelanggan/konsumen Anda.

Meskipun memang membangun branding untuk usaha jasa ini terbilang lebih rumit jika dibandingkan dengan melakukan branding untuk usaha produk. Dimana Anda mungkin membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar.

Namun jika Anda melakukan sejumlah tips diatas, Anda bukan hanya akan mendapatkan pelanggan/konsumen baru saja. Namun Anda juga tidak akan kehilangan pelanggan/konsumen lama Anda. Bahkan bisa dipastikan, mereka akan loyal terhadap jasa layanan Anda, dan bukan tak mungkin, konsumen lama tersebut akan membantu Anda dalam mendapatkan konsumen baru.

Nah itu dia beberapa tips membangun branding untuk usaha jasa yang bisa Anda lakukan. Semoga artikel di atas bisa membantu Anda. Sebagai bentuk manfaat lebih yang dapat di berikan oleh Bank, Anda juga dapat mengunjungi daya.id dan mendaftarkan diri Anda. Jika Anda membutuhkan artikel tips lainnya  anda juga dapat langsung berdiskusi secara gratis dengan menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Hendratno

16 Juli 2023

WooW Keren

Balas

. 0

Hendratno

16 Juli 2023

WooW Keren

Balas

. 0

Joshua Agustinus Panggabean

13 Juli 2023

mantap

Balas

. 0

Ferri kurniawan

13 Juli 2023

๐Ÿ‘

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

13 Juli 2023

๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS