Dirilis

16 September 2022

Penulis

Alin Kristiasti Fohan

Anda memiliki mimpi untuk berwirausaha setelah memasuki masa pensiun?

Ada banyak ide bisnis yang memungkinkan untuk Anda jalankan di masa pensiun, salah satu yang populer dipilih adalah bisnis rumah kontrakan. Katanya sih, bisnis rumah kontrakan paling asyik buat pensiunan karena tinggal duduk manis, uang sewa datang sendiri. Apa iya begitu?

Bisa jadi. Apalagi mengingat di kota besar, rumah kontrakan banyak peminatnya lho! Harga tanah dan rumah yang semakin naik membuat kebutuhan mengontrak rumah justru semakin meningkat karena uang untuk memiliki hunian sendiri belum tercukupi. Targetnya bukan hanya keluarga baru, tetapi juga mahasiswa ataupun pekerja yang merantau jauh dari rumah. 

Apa lagi keuntungan bisnis rumah kontrakan? Simak yang berikut ya.

 

1.    Harga sewa naik terus

Seiring meningkatnya harga properti, harga sewa rumah kontrakan juga semakin naik. Namun, kenaikan ini bergantung pada kondisi, lokasi dan rencana pembangunan di sekitar rumah ya.

 

2.    Biaya perawatan rumah menjadi tanggungan pengontrak

Setiap rumah pasti perlu perawatan agar tetap layak huni ya. Dari cat ulang, perbaikan kebocoran dan sebagainya. Biaya perawatan yang relatif ringan biasanya dibebankan ke pengontrak sesuai dengan perjanjian di awal. Sedangkan untuk biaya perawatan yang besar, dapat disepakati bersama.

 

3.    Bisa menjadi agunan

Rumah kontrakan bisa dijadikan agunan untuk meminjam uang di bank jika diperlukan. 

Nah, sepertinya memang bisnis rumah kontrakan jadi pilihan yang cocok nih untuk dipersiapkan oleh para calon pensiunan. Baca dulu tips bisnis rumah kontrakan berikut ini agar untung maksimal:

 

1.    Persiapkan dari sekarang

Jangan tunggu dapat uang pensiun, persiapan bisnis rumah kontrakan bisa dimulai sesegera mungkin, bahkan dari sekarang mumpung Anda masih bekerja aktif dan menerima gaji bulanan. 

Cari tahu berapa nominal yang dibutuhkan untuk membangun atau membeli rumah kontrakan. Anda bisa estimasikan dari jumlah tabungan yang saat ini sudah dimiliki, dan berapa nominal yang bisa Anda tabung dalam rentang waktu menjelang pensiun.

 

2.    Pilih lokasi yang strategis

Lokasi merupakan faktor utama penyewa memilih mengontrak di rumah Anda. Lokasi rumah dianggap strategis jika mudah diakses, dekat jalan utama, terjangkau angkutan umum, dekat fasilitas kesehatan, pasar dan fasilitas umum lainya.

Jika target Anda mahasiswa, Anda bisa pilih lokasi dekat kampus. Anda bisa juga pilih lokasi sekitar perkantoran jika target Anda karyawan perantau.

 

3.    Perhatikan kualitas dan desain rumah kontrakan

Untuk lebih menarik calon penyewa, kualitas kontrakan dan desain tidak boleh diabaikan dong.

Kedua hal tersebut ibaratnya saling melengkapi. Kontrakan berkualitas tapi desain biasa saja, jadi kurang cantik. Sebaliknya, desain kece tapi kualitas rendah membuat rumah rentan rusak dan tidak indah.

Rumah berkualitas baik lebih menjamin kemanan bagi yang tinggal di dalamnya, sedangkan desain rumah yang estetik jadi salah satu faktor orang menjadi betah.

 

4.    Tetapkan harga dan jangka waktu sewa

Tentukan harga sewa sesuai harga pasaran di lokasi. Selain melalui survei, Anda juga bisa menggunakan rumus dengan mengalikan harga properti dengan capitalization rate (rata-rata 3%-5% per tahun). Misalnya, rumah kontrakan Anda seharga Rp400 juta dan capitalization rate yang diambil adalah 5%. Berarti 5% x Rp400 juta = Rp20 juta per tahun. Anda boleh kok menaikkan harga sewa jika memang diperlukan.

Selain menetapkan harga, tetapkan juga jangka waktu sewa yang Anda inginkan. Biasanya rumah kontrakan disewakan mulai dari per 6 bulan, per tahun, bahkan per 5 tahun.

 

5.    Kenali calon penyewa

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sangat penting untuk mengenali siapa calon penyewa rumah Anda. Ada baiknya Anda meminta copy dokumen resmi seperti KTP dan Kartu Keluarga. Anda juga bisa melakukan obrolan sebagai interview ringan untuk mengetahui latar belakangnya seperti status pernikahan, pekerjaan, kota asal dan sebagainya. 

Selain menghindari risiko rumah kontrakan Anda dijadikan tempat dengan tujuan tidak baik seperti asusila, Anda juga bisa terhindar dari penyewa yang berisiko kesulitan membayar sewa misalnya karena pekerjaannya tidak jelas

 

6.    Buat perjanjian kontrak

Setelah menemukan penyewa yang cocok, jangan lupa membuat perjanjian kontrak untuk memastikan privasi pemilik rumah dan penyewa tetap terjaga. 

Perjanjian kontrak biasanya berisi hak dan kewajiban pemilik dan penyewa. Seperti nominal dan jatuh tempo pembayaran sewa, kewajiban penyewa menjaga kebersihan dan menjaga perabotan di dalamnya. 

Nah, itu tadi 6 tips memulai bisnis rumah kontrakan untuk calon pensiun. Semoga menginspirasi Anda untuk menjalani masa pensiun dengan produktif ya.

Jika Anda belum memiliki rumah kontrakan, Anda bisa lho memanfaatkan kamar kosong di rumah untuk di sewa Memang tetap perlu menyiapkan dana untuk renovasi agar kamar sewaan lebih nyaman, namun dana yang diperlukan relatif lebih kecil dibanding membangun rumah kontrakan. Terapkan juga 6 tips di atas agar bisnis kamar sewaan Anda lebih optimal dan pertimbangkan untuk memiliki karyawan kepercayaan untuk membantu mengelola bisnis jika kelak kondisi tubuh sudah mulai menurun ya! 

Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar keuangan dan usaha, silakan ajukan pertanyaan Anda di kolom Tanya Ahli! Silakan daftarkan juga diri Anda untuk akses ke tips dan info lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS